Petugas Sensus Dilatih untuk Sensus Ekonomi Lanjutan

By Kartika 25 Jul 2017, 16:10:10 WIBKabar Batam

Petugas Sensus Dilatih untuk Sensus Ekonomi Lanjutan

Keterangan Gambar : Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad memukul gong pembukaan Pelatihan sensus ekonomi di Hotel Ibis Style, Senin (24/7).


 Media Center Batam - Sebanyak 309 petugas sensus dilatih untuk Sensus Ekonomi 2016 Lanjutan dan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar (UMK-UMB) 2017 di Batam. Pelatihan dibagi dua gelombang, masing-masing enam kelas. Gelombang pertama 11-15 Juli dan gelombang kedua 24-28 Juli di Hotel Ibis Style Batam.

"Mereka merupakan petugas yang telah berpengalaman pada sensus ekonomi pertama dulu. Tahun lalu 2100 kita rekrut, jadi 309. Harapan kami jadi petugas yang terbaik," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahyudin, di Hotel Ibis Style, Senin (24/7).

Sensus ekonomi lanjutan ini, kata dia, tak sama seperti tahun lalu. Informasi yang didata tahun ini lebih rinci. Sehingga tingkat kesulitan diyakini akan lebih sulit.

Adapun sensus lapangan akan dilaksanakan pada Agustus-September mendatang. Selama dua bulan petugas akan mencacah ekonomi masyarakat Batam, baik UKM maupun UMB.

"Pada pelatihan ini kita menghadirkan master intama, instrukturnya instruktur utama," kata dia.

Kepala BPS Kepulauan Riau, Panusunan Siregar mengatakan hal senada. Bahwa pendataan tahun ini lebih kompleks dibanding tahun lalu. Informasi yang diminta ke pelaku usaha lebih rinci.

"UMB ini terkadang kurang kooperatif dan terbuka. Diperlukan upaya yang lebih besar dan lebih keras. Solusi inilah yang harus kita temukan pada pelatihan ini. Teknis dalam menghadapi responden harus dikuasai petugas," pesannya.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad berharap sensus ekonomi lanjutan ini benar-benar sukses. Pemerintah daerah membantu dengan mengedukasi masyarakat terkait rencana sensus.

"Tiap acara kita sampaikan, kalau petugas sensus datang, jangan lari, tutup pintu. Kalau perlu dibuka lebar-lebar, tidak hanya pintu tapi juga informasi," kata Amsakar.

Sensus sepuluh tahunan ini diharapkan dapat memetakan kondisi kekinian masyarakat. Sehingga harus dilakukan oleh orang-orang yang kredibel dan kompeten.

"Munculkan dalam diskusi, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di lapangan. Sehingga bisa dicarikan alternatif solusi," ujarnya.

Hasil sensus ini diharapkan memberi solusi dalam peningkatan ekonomi Batam. Kebijakan pengembangan ekonomi ke depan bisa didasarkan pada hasil sensus ini.

Berdasarkan hasil sensus ekonomi 2016, terdata 155.508 usaha perusahaan non pertanian di Kepri. Sebanyak 52,4 persennya atau 81.447 usaha perusahaan berlokasi di Kota Batam. Dan 95 persen atau 147.842 di antaranya merupakan usaha mikro kecil.

"Jadi kalau usaha di Batam mengalami gangguan, sakit, maka akan mempengaruhi kesehatan perekonomian Kepri," kata Panasunan Siregar.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment