Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Perusahaan Korea Tawarkan Kerjasama Pengolahan Sampah Jadi Listrik
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Perusahaan Dae Cheong menawarkan kerjasama kepada Pemerintah Kota Batam dalam hal pengolahan sampah menjadi energi. Vice Chairman Dae Cheong, Lee Youn Hee melalui perwakilannya di Indonesia menyampaikan bahwa perusahaannya mampu mengolah 100 ton sampah menjadi 1-2 MegaWatt listrik.
"Sampahnya juga tak perlu dipilah. Langsung bisa lakukan pembakaran," ujarnya dalam pertemuan dengan Walikota Batam, Muhammad Rudi di Kantor Walikota Batam, Jumat (10/2).
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, listrik dari hasil pembakaran sampah ini bisa dijual ke PLN dengan harga 18,77 sen dolar atau Rp 2.400-2.500 per KWh. Dengan nilai investasi 110 ribu dolar Amerika dan biaya operasional 10-20 dolar per ton sampah tergantung pada karakteristiknya.
Menurutnya, pengolahan sampah idealnya 500-800 ton per hari. Tapi jika Batam menghasilkan 1000 ton sampah per hari, maka perusahaan juga sanggup melaksanakannya.
Walikota Batam, Muhammad Rudi menanyakan terkait tipping fee. Karena saat ini Peraturan Daerah tentang Tipping Fee ini belum ada di Batam.
"Kami menghindari tipping fee. Bentuknya murni investasi kerjasama," kata dia.
Sebagai tindaklanjut pertemuan tersebut, Pemko Batam minta pihak perusahaan membuat feasibility studies yang sudah dilengkapi dengan rekomendasi dari PLN. Sementara Pemko Batam akan membuat tim kecil untuk membahas proposal pengajuan secara teknis.
"Kami minta tiga hal, tentang ketersediaan dana karena jangan sampai berhenti di tengah jalan. Kemudian teknologi yang digunakan harus ramah lingkungan, zero waste. Dan dijelaskan pengalaman perusahaan di bidang pengolahan sampah menjadi energi ini," kata Rudi.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments