Pemko Rehabilitasi 300 RTLH di 2016

By Kartika 23 Feb 2016, 16:04:35 WIBKabar Batam

Pemko Rehabilitasi 300 RTLH di 2016

Keterangan Gambar : Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Batam, Ardiwinata


Media Center Batam - Sebanyak 300 rumah tidak layak huni akan direhabilitasi Pemerintah Kota Batam pada tahun 2016 ini. Tiap rumah menerima bantuan sebesar Rp 25.060.000.

Bantuan ini terdiri dari bahan bangunan rumah senilai Rp 22 juta, dan upah tukang Rp 3,06 juta. Upah tersebut diberikan untuk kepala dan pembantu tukang dengan hitungan pekerjaan selama 15 hari, serta upah tukang cat selama tiga hari. Kepala tukang mendapat Rp 100 ribu per hari, pembantu tukang Rp 85 ribu per hari, dan tukang cat Rp 95 ribu per hari kerja.

"Kegiatan rehabilitasi rumah tidak layak huni ini merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Batam," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Raja Kamarulzaman melalui Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Batam, Ardiwinata, Selasa (23/2).

Ardi mengatakan daftar penerima bantuan ini sudah melalui beberapa tahap. Mulai dari mengajukan usulan melalui pihak kelurahan, kemudian verifikasi lapangan oleh lurah, hingga dibuat urutan prioritas.

Adapun persyaratan yang harus terpenuhi dari setiap penerima bantuan yakni berdomisili di Batam dengan bukti identitas diri. Penghasilan rata-ratanya di bawah upah minimum kota.

Penerima bantuan juga harus memiliki surat keterangan tidak mampu yang dibuat lurah. Selain itu tidak boleh termasuk dalam Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) dari Badan Pusat Statistik. Serta tidak termasuk dalam usulan penerima bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Kementerian Perumahan Rakyat.

Rumah yang akan direhabilitasi dalam kondisi rusak berat atau sedang. Rumah tersebut masih ditempati oleh pemilik bersama keluarganya.

"Lahan atau kavlingnya harus milik sendiri atau milik keluarga yang telah diserahterimakan kepada penghuni rumah. Rumah telah ditempati minimal lima tahun lamanya. Dan kita prioritaskan untuk daerah hinterland," tambah Ardi.


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment