- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Pematangan Lahan Masjid Agung Ditargetkan Selesai dalam Sebulan
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad meninjau pekerjaan pematangan lahan Masjid Agung Batam di Tanjunguncang Kecamatan Batuaji, Rabu (1/3). Menurutnya untuk tahap awal, pematangan lahan ini sudah berjalan 20-25 persen.
"Kita punya target, sampai satu bulan ke depan pematangan lahan ini sudah selesai. Ini untuk tahap pertama. Karena di bulan berikutnya kita targetkan mengadakan semacam doa, dzikir," kata Amsakar.
Kegiatan doa ini diadakan sebelum proses pembangunan konstruksi berlangsung. Rencananya digelar di bulan April, sekaligus peletakan batu pertama masjid berkapasitas hingga 18 ribu jemaah ini.
Amsakar mengatakan pembangunan masjid ini akan dilaksanakan dalam waktu tiga tahun. Karena pekerjaan dengan sistem tahun jamak (multi years) maka Pemerintah Kota Batam meminta pendampingan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Tujuannya agar proses pembangunan mulai dari perencanaan hingga selesai berlangsung sesuai ketentuan berlaku.
"Untuk pembangunan masjid ini kita anggarkan Rp 36 miliar di tahun pertama, Rp 97 miliar di tahun kedua, Rp 109 miliar di tahun ketiga. Sehingga totalnya Rp 243 miliar," kata dia.
Ia berharap pembangunan masjid ini bisa menjadi jalan bagi kita bersama untuk semakin mematangkan spiritual. Selain itu juga menjadi pintu percepatan perwujudan Batam sebagai bandar dunia madani.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan sistem tahun jamak dipilih agar pertanggungjawaban konstruksi berada pada satu perusahaan pemenang lelang. Dan proses pembangunan tidak terbatas waktu tahun anggaran.
"Kalau tidak dibuat tahun jamak, awal tahun harus lelang lagi. Dengan tahun jamak ini pekerjaan tidak terbatas di tahun anggaran yang sama. Satu kontraktor pemenang, jadi pertanggungjawabannya pada satu kontraktor ini saja. Pengawasan juga lebih baik," papar Suhar.
Ia mengatakan untuk pematangan lahan ini dilakukan secara swadaya oleh Pemko Batam dengan sarana dan tenaga yang ada. Dalam waktu bersamaan sedang dilakukan lelang manajemen konstruksi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi hasil perencanaan, pekerjaan, sampai supervisi.
"Tiga minggu sampai sebulan, baru tender konstruksi. Perkiraan kita awal Mei sudah mulai," ujarnya.
Menurut Suhar, di tahun pertama pembangunan masih berkutat di struktur dasar. Yakni mulai dari pondasi basement hingga lantai dasar bangunan masjid.
Tahun kedua pun masih seputar struktur. Di tahun ketiga baru pekerjaan finishing, arsitektur, landscaping, dan sebagainya.
Sebelumnya, Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan bahwa masjid ini akan menjadi masjid terbesar di Sumatera. Masjid dibangun di lahan seluas 4,2 hektare. Niat awal dibangun untuk memenuhi kebutuhan sarana ibadah bagi umat muslim khususnya masyarakat pekerja di kawasan Tanjunguncang.
"Saya ingin masjid ini betul-betul jadi contoh dan kebanggaan masyarakat Batam," kata Rudi.
![Iklan Bawah Detail Berita](foto_iklantengah/45149ppid.jpg)