- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Komisi VI Minta Impor Terbatas untuk Kepri
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Plt Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat agar tidak terjadi kenaikan harga di bulan Ramadhan ini. Pasalnya bulan puasa tahun ini berlangsung di Juni-Juli, dan pada masa-masa tersebut sedang terjadi angin selatan.
"Angin berkecamuk. Kapal dari Jawa terganggu, suplai terganggu, harga akan naik. Kami, kebutuhan pokok masih dipenuhi tetangga karena kita belum punya proyek ketahanan pangan dan tanah kita juga tidak memenuhi untuk itu," kata Nurdin saat membuka pertemuan dengan Komisi VI DPR RI di Graha Kepri, Batam, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diamini Anggota Komisi VI daerah pemilihan Kepri, Nyat Kadir. Menurutnya harga beras di Batam mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sementara di kabupaten lain seperti Natuna dan Lingga bisa mencapai Rp 14-15 ribu.
"Kalau mengharapkan sawah dari Lingga dan Natuna belum bisa jadi lumbung padi karena masih coba-coba," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemerintah daerah minta ke pusat agar diberi ruang untuk melakukan impor terbatas. Impor ini bisa dikelola oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Solusi lain bisa dengan subsidi kapal. Tapi ternyata gagal," kata dia.