- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Kolaborasi Musik Jazz dan Fashion Show di Bajafash 2016
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam – Pagelaran Batam Jazz and Fashion (Bajafash) berlangsung meriah. Pengunjung tampak menikmati suguhan musik dan fashion show yang digelar di Hotel Planet Holiday, Jumat (29/1).
Delapan desainer dan tiga musisi dari luar Batam ikut memeriahkan acara ini. Musisi yang hadir yakni Balawan, Tengku Ryo, dan Marcell Siahaan. Meski bertemakan jazz, musik yang dibawakan tetap mempertahankan budaya melayu.
Nuansa melayu juga kental terasa dalam desain busana yang diperagakan model di ajang ini. Seperti koleksi busana muslim yang dirancang Tengku Boy.
Selain hijab, pada peragaan busana ini juga menampilkan pakaian bertema oriental, glamour, dan etnik. Desainer yang ikut menampilkan koleksinya antara lain Obie Erlangga, Musa Widiatmodjo, Malida, Wieke Dwiharti, Baby Wayong, Vielga Wenida dan Melia Wijaya.
Selain keterlibatan pihak luar, dalam Bajafash kedua ini juga menampilkan kreatifitas anak muda Batam. Di antaranya Chepy and Friends, Royalcoustic, Aloske, Asaph, Simpliscale, dan The Muffin.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti berharap Bajafash ini bisa menggantikan posisi Asean Jazz yang tak lagi dilaksanakan di Batam. Apalagi Bajafash ini hadir dengan konsep yang benar-benar lahir dari Batam, tepatnya oleh Indina Ibrahim bersama Batam Jazz Society.
“Tentunya kami (pemerintah) mendukung, dan berharap ketika ASEAN Jazz tidak lagi dilaksanakan di Batam, Bajafash bisa menggantikannya,” kata Guntur.
Ia juga meminta dukungan komunitas jazz Batam untuk bersama-sama mengembalikan Batam sebagai kota jazz.