Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Ekskavator Amfibi Datang, Target Desember Banjir Tuntas
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi menargetkan akhir tahun Batam sudah bebas banjir. Hal ini sejalan dengan telah tibanya alat berat untuk normalisasi drainase.
"Sudah mulai difungsikan. Untuk seluruh Batam. Mudah-mudahan Desember banjir hilang," kata Rudi saat meninjau ujicoba ekskavator amfibi di Bengkong, Rabu (10/5).
Saat ini jumlah titik banjir di Kota Batam meningkat dua kali lipat, dari 30 menjadi 60an titik. Ini disebabkan pertumbuhan pembangunan di Batam yang tidak seiring dengan penataan drainase.
Pemko Batam melaksanakan program normalisasi drainase sebagai upaya meminimalisir banjir. Untuk itu tahun 2017 Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) membeli tujuh unit alat berat. Terdiri dari ekskavator medium, long arm, satu unit ekskavator amfibi, dan lowboy trailer untuk mengangkut kendaraan berat.
"Tinggal trailer lowboy belum datang," kata Kepala Dinas BMSDA, Yumasnur.
Selain alat berat, Dinas BMSDA juga membeli tiga truk kapasitas 6 ton. Truk ini akan khusus digunakan untuk mengangkut sedimen, tanah, sampah, atau apapun yang diangkat dari proses normalisasi drainase.
"Sekarang kita juga sedang coba usulkan penambahan satu ekskavator amfibi dan dua long arm di APBD Perubahan," kata Yumasnur.
Menurutnya, Batam butuh minimal dua unit ekskavator amfibi. Namun jangan pula terlalu banyak karena biaya operasional dan perawatannya juga besar. Harganya pun cukup mahal, Rp 4,7 miliar untuk satu unit ekskavator yang bisa bekerja di air dan darat ini.
Alat-alat berat ini akan difungsikan di titik-titik banjir. Dengan skala prioritas berdasarkan hasil rapat dengan pihak kecamatan. Yumasnur mengatakan setidaknya ada lima titik yang termasuk banjir berskala besar. Yaitu Tanjungpiayu Sei Beduk, Marina City dan Kartini Raya Sekupang, Bengkong dan Ocarina, serta Sei Tering Melcel Batuampar.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments