- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Dinsospemas Verifikasi Kader Posyandu
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam memverifikasi 315 kader posyandu untuk tambahan penerima insentif. Kader ini berasal dari 45 posyandu yang juga akan diverifikasi bersama camat, lurah, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan.
"Jadi verifikasi posyandu dilakukan bersama Dinas Kesehatan karena Dinas Kesehatan yang tahu secara teknis. Setelah verifikasi baru nama-namanya di-SK-kan untuk menerima insentif," kata Kepala Dinsospemas Batam, Hasyimah dalam temu ramah kader posyandu dan kader kelurahan siaga di Bengkong, Jumat (8/12).
Tahun ini Pemko Batam memberikan insentif kepada 3.185 kader posyandu dari 12 kecamatan se-Kota Batam. Terdiri dari 217 kader di Belakangpadang, 196 kader di Batuampar, 336 di Sekupang, 259 di Nongsa, 140 di Bulang, dan 133 di Lubukbaja. Kemudian 245 kader posyandu di Sei Beduk, 210 di Galang, 294 di Kecamatan Bengkong, 364 di Batam Kota, 427 di Sagulung, dan 364 di Batuaji.
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan silaturahmi ini sekaligus menjelaskan kepada para kader beberapa hal terkait insentif ini. Pertama tentang isu insentif yang akan dihilangkan. Hal ini dibantah Rudi. Menurutnya insentif justru akan ditambah dari Rp 175 ribu menjadi Rp 200 ribu per orang per bulan.
Rudi akui masih banyak kader yang belum terima insentif. Hal ini terjadi karena anggaran pemerintah yang terbatas. Ia berharap semoga 2018 kondisi ekonomi sudah lebih baik sehingga pendapatan daerah meningkat. Dan pemerintah bisa memperbanyak bantuan yang diberikan langsung ke masyarakat.
"Seluruh kader harus terima. Tapi harus terdaftar, di-SK-kan dan terverifikasi. Kedua, tak boleh uang cash lagi. Kebijakan pusat dan daerah saat ini, pemberian insentif harus lewat rekening. Jadi ibu-ibu wajib buka rekening," kata Rudi.
Informasi ketiga yang disampaikan Rudi yaitu terkait seragam. Seragam dari tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) ini akan dibagikan untuk seluruh kader.
"Tak cuma kader posyandu dan kader kelurahan siaga. Tapi juga RT/RW, imam, pendeta. Semua saya berikan. Desainnya sudah kita buat, sedang dipesan bahannya karena dalam jumlah besar kita belinya," kata dia.
