- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Dengan Non Tunai, Retribusi Sampah Ditargetkan Rp 40 miliar
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Retribusi pengangkutan sampah ditargetkan meningkat hingga Rp 40 miliar jika sistem non tunai mulai diterapkan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Dendi N Purnomo mengatakan angka tersebut meningkat jauh dibanding target tahun ini sebesar Rp 28 miliar.
"Kami optimis target ini dapat tercapai. Kalau non tunai sudah diterapkan, kemungkinan target pendapatan bisa naik sampai Rp 30-40 miliar per tahun," kata Dendi di Batam Centre, beberapa waktu lalu.
Dendi mengatakan dengan sistem yang ada sekarang, realisasi retribusi sudah mencapai Rp 17 miliar. Atau sekitar 60 persen dari target 2017.
Pendapatan daerah dari sektor retribusi persampahan ini diyakini bisa meningkat dengan penerapan sistem non tunai ke depan. Karena lebih mudah dalam pengawasan dan mencegah potensi kebocoran.
"Saat ini kita sedang sensus sambil membangun sistem retribusi. Rencana awal memang lewat rekening air (PT ATB). Tapi Direksi ATB tidak memberikan jawaban, mereka tidak bisa memastikan karena kontrak mereka akan berakhir. Jadi kita survei dan bangun sistem sendiri," terangnya.
Tahap awal, kata Dendi, penerapan pungutan retribusi sampah non tunai ini akan dilakukan kepada badan usaha. Jumlah pelanggan badan usaha sebelum sensu terdata 320 ribu.
Sedangkan pelanggan rumah tangga tercatat 120 ribu. Namun setelah sensus diharapkan bisa meningkat mencapai 250 ribu pelanggan.
"Kita gesa. Instruksi Pak Walikota, paling lambat awal tahun seluruh transaksi non tunai sudah diterapkan," ujarnya.