Batam Mulai Terapkan UNBK di Beberapa Sekolah

Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• Komisi IV Minta Disdik Tutup Sekolah Tak Berizin0
• Disdik Bidik DAK Untuk Pembangunan Sekolah0

Media Center Batam - Sebanyak 15 sekolah di Batam mulai menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini.

Sekolah tingkat atas terdiri dari SMAN 1, SMAN 3, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 4, SMKN 5, SMK MHS, SMK MTS, dan SMK Kartini. Sedangkan sekolah menengah pertama yang melaksanakan UNBK tahun ini adalah SMPN 6, SMP Maitreyawira, SMP Kallista, SMP Global Indo Asia, SMP Independen, dan SMP Mondial.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan UNBK tingkat SMA/SMK akan dilaksanakan pada 4 April. Sementara UNBK tingkat SMP akah digelar pada 25 April mendatang.

"Kalau jadwal sekolah dasar kita belum tahu. Ini baru SMA/SMK dan SMP yang keluar jadwalnya," kata Muslim, Senin (15/2).

Tahun ini merupakan tahun pertama penerapan UNBK di Kota Batam. Sebelumnya sudah lebih dulu dilaksanakan oleh Kota Tanjungpinang.

Menurut Muslim, dengan sistem komputerisasi ini, peserta ujian sudah langsung bisa mengetahui hasil ujiannya. Betul dan salahnya jawaban dari setiap pertanyaan akan langsung diketahui setelah ujian.

"Soal-soalnya juga langsung dari Kementerian Pendidikan. Sistemnya tetap per paket, jadi antara siswa yang satu dengan yang lain soalnya berbeda. Nanti hasilnya ditampung di server kita," terangnya.

Sebagai bentuk persiapan, sekolah yang berpartisipasi dalam UNBK tahun ini sudah mulai menggelar ujicoba atau try out.

Dan agar pelaksanaan UNBK nanti berjalan lancar, Dinas Pendidikan akan bekerjasama dengan PT PLN Batam. Kerjasama dalam bentuk persiapan sistem kelistrikan yang handal di tiap sekolah. Sehingga siswa tidak terganggu padamnya listrik saat ujian berlangsung.

"Untuk sekolah lain masih menggunakan sistem reguler. Belum bisa melaksanakan karena masalah teknis seperti jaringan dan komputer belum ada. Kalau sumber daya manusianya sudah siap," ujar Muslim.