Breaking News
- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
50 Rumah di Sei Beduk Digeser untuk Pelebaran Drainase
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 50 rumah di Kecamatan Sei Beduk akan digeser karena Pemerintah Kota Batam ingin memperlebar drainase di lokasi tersebut. Posisi rumah-rumah ini tepat berada di pinggir drainase yang akan diperbesar.
Hal ini disampaikan Walikota Batam, Muhammad Rudi saat safari Ramadhan di Masjid Nur Hidayah Perumahan Bida Ayu Kelurahan Mangsang Kecamatan Sei Beduk, Senin (5/6).
"Kalau tidak dibuka tidak lancar aliran airnya, jadilah banjir. Kebetulan rumahnya bukan permanen, kita geser sajalah. Kita angkut rumahnya dan kita buat semen lantai di posisi barunya, jadi tidak di tanah begitu," kata Rudi.
Menurutnya parit yang langsung mengarah ke laut ini akan diperlebar hingga 50 meter. Dan pengerjaannya akan dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri. Saat ini warga di sekitar drainase tersebut sudah diberi surat peringatan. Pihak kecamatan juga akan melakukan sosialisasi terkait rencana penggeseran tersebut.
Rudi menjelaskan bahwa volume hujan tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga potensi terjadinya banjir juga lebih besar. Dan hal ini diperparah perilaku masyarakat yang tidak jaga lingkungan. Seperti membuang sampah ke saluran air atau drainase, kegiatan cut and fill, serta membangun di atas drainase.
"Kalau cut and fill sudah saya perintahkan untuk dihentikan penerbitan izinnya. Karena mereka lakukan cut and fill tanpa mempertimbangkan akibatnya," kata dia.
Sedangkan untuk bangunan di atas drainase, Rudi minta komitmen bersama seluruh masyarakat. Pemerintah akan membongkar bangunan-bangunan yang ada di atas drainase besar. Sedangkan bangunan yang menutupi parit di perumahan menjadi tugas masyarakat bersama perangkat RT/RW hingga camat.
"Hampir semua rumah apalagi yang punya mobil paritnya ditutup. Tiga bulan penuh pasir itu. Kalau semua ketutup, banjir lah itu," ujarnya.
Penanganan banjir tahun ini, kata Rudi, melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Pemko Batam. Kepala OPD ditunjuk sebagai koordinator lapangan untuk kecamatan-kecamatan yang berbeda.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ditugaskan menjadi koordinator Kecamatan Sei Beduk. Tim ini bersama camat dan lurah diberi waktu tiga bulan untuk menuntaskan banjir di wilayah kerjanya.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments