2.000 Rumah Tangga Batam Responden Survei Biaya Hidup

By Kartika 15 Feb 2018, 12:01:11 WIBKabar Batam

2.000 Rumah Tangga Batam Responden Survei Biaya Hidup

Keterangan Gambar :


Media Center Batam - Masyarakat Batam diminta untuk sukseskan Survei Biaya Hidup (SBH) 2018. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahyudin mengatakan ada 2.000 rumah tangga di Batam yang menjadi responden.

"Survei berjalan setahun. Tiap triwulan 500 rumah tangga. Triwulan berikutnya ganti responden lagi. Jadi setahun ada 2.000 rumah tangga yang mewakili teman-teman, dari sekitar 350.000 rumah tangga di Batam," kata Rahyudin dalam talkshow di RRI, Kamis (15/2).

Responden berasal dari kalangan bawah, menengah, dan elit atau kalangan atas. Menurutnya responden sudah ditentukan dari pusat berdasarkan blok sensus. Petugas melakukan survei ke nama-nama yang sudah ditentukan tersebut.

Adapun objek survei yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, baik makanan maupun non makanan. Untuk konsumsi makanan, dicatat baik yang dimasak di rumah maupun makanan yang dibeli jadi di luar rumah. Selain itu juga disebutkan apakah dibeli secara konvensional atau melalui aplikasi daring (online).

"SBH ini diadakan lima tahun sekali. Karena dalam lima tahun pola konsumsi masyarakat sudah berubah, bergeser. Kita mau melihat pola terkini. Misal dulu belum ada Gofood, sekarang banyak yang beli makanan pun online, sesuai perkembangan teknologi. Yang terkini di 2012, sekarang sudah tidak terkini lagi, kita gantikan yang baru," paparnya.

Rahyudin mengatakan SBH tahun 2018 merupakan ketujuh kalinya diadakan di Indonesia. Tahun ini SBH dilaksanakan di 90 kota. Terdiri dari 34 ibukota provinsi, dan 56 lainnya di luar ibukota provinsi seperti Batam. Total jumlah sampel responden di seluruh Indonesia yakni 141.600 rumah tangga.

Hasil dari survei ini akan dijadikan acuan untuk menghitung indeks harga konsumen (IHK). Persentase perubahan IHK inilah yang dikenal sebagai inflasi. Jadi dapat dikatakan SBH ini merupakan dasar dari penghitungan inflasi setiap bulannya.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (BI Kepri), Gusti Raizal Eka Putra. Ia berharap masyarakat yang menjadi sampel bisa memberikan data sebenarnya. Sehingga hasil survei bisa sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini dan didapat penghitungan inflasi yang benar.

"BI sangat mendukung. Kita berharap kalau nanti teman-teman BPS datang berkunjung, mohon dibantu, supaya kita mendapatkan data yang benar. Kalau data benar, kebijakan yang diambil juga benar," kata Gusti.

Sebagai catatan, masyarakat bisa meminta surat tugas pencacah yang ditandatangani Kepala BPS Batam, Rahyudin. Selain itu juga surat izin dari Ketua RT setempat. Karena petugas diwajibkan untuk melapor ke RT sebelum turun ke rumah-rumah responden. Dan RT akan menginformasikan ke responden sebelum petugas melakukan pencacahan.



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment