- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
12 Hakim Nilai Penampilan Qari Qariah Anak-anak di MTQ XXVIII Batam
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Sebanyak 12 hakim tampak serius mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran dalam sebuah ruang tertutup di arena utama MTQ XXVIII Kota Batam 2016 di Dataran Engku Putri Batam Centre. Pada Minggu (17/4) pagi hingga lewat tengah hari merupakan giliran peserta cabang lomba tilawah golongan anak-anak.
Ketua Dewan Hakim, Sarbaini mengatakan untuk golongan anak-anak, tiap peserta diberi waktu 6-7 menit. Dan untuk peserta anak-anak, minimal membawakan tiga model lagu saat membaca ayat suci Al-Quran.
"Selain lagu, penilaian lainnya yaitu dari tajwidnya, fasohah, serta irama. Tiap kriteria dinilai oleh tiga orang hakim," kata Sarbaini.
Ia mengatakan pada cabang lomba ini penilaian dilakukan dengan mencari nilai tertinggi. Misalkan untuk tajwid nilai maksimal 30, ketika ada kesalahan makan hakim bisa memberi satu nilai lebih rendah dari nilai maksimal.
"Di tilawah ada pengurangan nilai. Jadi betul-betul dicari yang sempurna," ujarnya.
Sementara perbedaan antara golongan anak-anak, remaja, dan dewasa adalah dari jumlah lagu yang dibawakan saat tampil di astaqa. Untuk remaja minimal empat lagu, dan dewasa sedikitnya lima lagu.
Cabang lomba tilawah ini, kata Sarbaini, juga diikuti peserta dari golongan cacat netra. Namun tidak semua kecamatan mengirimkan peserta untuk cabang tilawah golongan canet ini.
"Untuk canet hanya enam orang peserta, harusnya 24 orang kalau semua ada perwakilan. Tapi kan tidak semua kecamatan ada. Golongan canet ini lombanya Selasa besok, meski tadi sudah ada satu yang tampil karena sedang ada musibah di keluarganya," terang Sarbaini.