- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Pemko Buat Drainase Selebar 50 Meter di Tanjungpiayu
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Batam akan membuka drainase di Tanjungpiayu guna atasi banjir di kawasan Sei Beduk. Kepala Dinas BMSDA, Yumasnur mengatakan lebar drainase mencapai 50 meter di bagian hilir yang mengarah ke laut.
"Selama ini drainasenya drainase alami, drainase kecil. Kita ingin memperbesar. Ada lokasi yang diperlebar, ada yang memang harus buka baru untuk memudahkan aliran ke hilir," kata Yumasnur di Batam Centre, Kamis (31/8).
Saat ini timnya sedang memasang patok di lahan pelebaran drainase. Langkah selanjutnya adalah sosialisasi oleh pihak Kecamatan Sei Beduk. Melalui sosialisasi akan disampaikan kepada masyarakat pemilik bangunan agar menggeser bangunannya dari jalur drainase.
"Sekarang sedang diukur, banyak perumahan ilegal. Kita harap masyarakat bergeser. Tahun ini dikerjakannya," kata dia.
Normalisasi drainase juga dilakukan dari bagian hulu, tepatnya wilayah Duriangkang. Sehari sebelumnya, Dinas BMSDA bersama Wakil Walikota Batam meninjau lokasi drainase yang dinormalisasi.
Berdasarkan
hasil peninjauan ditemukan beberapa kendala seperti rumah warga yang berdiri di
bantaran drainase. Keberadaan bangunan di kiri-kanan drainase ini menghambat
pengerjaan normalisasi.
"Dinas Bina Marga cukup kesulitan untuk mengeruk dan memasukkan alat
berat," kata Amsakar.