Foto Suzanna di TPS Liar, Bentuk Inovasi Penanganan Sampah

By Kartika 27 Apr 2018, 15:39:43 WIBKabar Batam

Foto Suzanna di TPS Liar, Bentuk Inovasi Penanganan Sampah

Keterangan Gambar :


Media Center Batam - Ide untuk berinovasi bisa datang dari mana saja. Termasuk inovasi dalam hal pelayanan publik seperti pengelolaan sampah.

 

Contohnya inovasi yang dilakukan Kelurahan Pelita Kecamatan Lubukbaja dalam upaya meminimalisir aksi pembuangan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Pihak kelurahan memasang foto almarhumah Suzanna, artis film horor Indonesia, di TPS liar kawasan Seraya.

Foto Suzanna dengan tulisan "Dilarang Buang Sampah" ini mulai dipasang akhir Januari lalu. Dan ternyata cukup efektif mengurangi sampah di TPS liar Jalan Yos Sudarso tersebut.

"Bahkan setelah minggu kedua dipasang, 100 persen tak ada sampah di lokasi," kata Lurah Pelita, M Farhan.

Ia menjelaskan sampah yang biasa dibuang di lokasi diindikasi berasal dari pelaku usaha pedagang makanan kaki lima. Sampah terbungkus dalam plastik berukuran besar, tidak seperti sampah rumah tangga yang biasanya dalam plastik kecil.

"Setelah dipantau, di lokasi itu pembuang sampah kebanyakan usaha kaki lima, yang waktu pembuangannya antara jam 11 malam sampai setengah enam pagi (23.00-05.30). Makanya perlu kesan angker di lokasi pada jam-jam tersebut. Sehingga oknum yang memulai membuang sampah di lokasi tersebut tak membuang sampah di situ lagi," papar Farhan.

Jalan Yos Sudarso, tempat sampah dibuang sembarangan ini termasuk jalan utama Kota Batam. Jalur ini menghubungkan kawasan pelabuhan Batuampar dengan Bandara. Tak jarang juga dilalui wisatawan maupun tamu resmi lainnya. Sampah yang berserakan di pinggir jalan tentu mengurangi nilai estetika kota.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan Pemerintah Kota Batam berupaya melakukan inovasi-inovasi dalam pembangunan serta pelayanan publik. Penataan jalan yang sepaket dengan drainase, tempat pejalan kaki, dan taman menjadi fokus dua tahun terakhir.

"Pembangunan jalan itu inovasi. Kan kebijakan daerah. Otonomi daerah beri wewenang lebih banyak kepada kami kepala daerah. Supaya daya saing lebih maju. Dan ujung-ujungnya kesejahteraan masyarakat," kata Rudi.

Inovasi lain yang dilakukan yaitu penyelesaian masalah sampah dan banjir. Pengelolaan sampah diserahkan ke kecamatan sejak dua tahun terakhir. Hal ini membuat rentang kendali dan pengawasan lebih pendek. Masyarakat bisa langsung menghubungi camat bila ada sampah yang tidak terangkut.

"Insentif guru, RT/RW, semua kita bantu. Itu juga inovasi. Inovasi ini bisa timbul tidak lepas dari pendapatan asli daerah. Maka kita berupaya tingkatkan PAD agar lebih banyak inovasi yang bisa dilakukan," ujarnya.

Inovasi daerah menjadi sorotan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dalam amanat Upacara Hari Otonomi Daerah 2018. Tjahjo minta pemerintah daerah tidak takut berinovasi karena inovasi bukan hanya mampu menjadi solusi, tapi juga menjadi kunci meningkatkan daya saing bangsa di dunia.

"Selama 22 tahun implementasi otonomi daerah, banyak hal positif. Antara lain pembangunan infrastruktur, munculnya pemerintahan yang lebih responsif akan kebutuhan masyarakat setempat," kata Tjahjo.


 



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment