- Ribuan Pencari Kerja Ramaikan BPJS Ketenagakerjaan Job Fair
- Aparat Keamanan Lakukan Patroli Bersama
- Tim U-15 Serahkan Piala Gubernur ke Walikota Batam
- Kepri Masih Alami Deflasi di April 2018
- Prihatin Tragedi Surabaya, BEI Kenakan Pita Hitam di Lengan
- Pelindo Siapkan 2.000 Tiket Mudik Gratis
- Cahaya Garden Jadi Pasar Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- 250 Lansia Sekupang Bergembira di Pantai Dangas
- Umat Muslim Batam Mengaji Bersama di Engku Putri
- Tujuh Kaligrafi Batam Lolos ke Final
Disdik Kepri Lakukan Pemerataan Guru
Berita Populer
- Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
- Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
- Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
- Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
- Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS
Berita Terkait
Media Center Batam - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau akan melakukan pemerataan guru. Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Arifin Nasir mengatakan pemerataan ini akan dimulai dari guru honorer.
"Mulai Januari dilakukan pemetaan. Misal SMAN 1 guru agama ada empat, dipindahkan dua. Tapi tak jauh juga pindahnya, masih di Batam," kata Arifin di Sekupang, beberapa waktu lalu.
Selain itu pemetaan juga dilakukan untuk mengembalikan tenaga pendidik ke bidang ilmunya. Saat ini, kata Arifin, tidak boleh lagi ada guru yang mengajar tak sesuai keilmuan.
"Tak boleh sarjana bahasa indonesia mengajar yang bukan bahasa indonesia. Itu nanti jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," ujarnya.
Arifin mengatakan dari 1.682 guru di daerah, masih ada kurang dari 300 guru yang tidak sesuai jurusan pendidikan. Untuk guru tidak tetap yang tidak sesuai pendidikan atau tidak linier, dikembalikan ke sekolah.
"Jadi dia tidak dapat lagi dari APBD. Dan ini sudah berlaku di 2017," kata dia.
Dinas Pendidikan, menurut Arifin, menganggarkan Rp 53 miliar untuk guru honor. Terdiri dari Rp 34 miliar untuk guru Non Aparatur Sipil Negara, dan Rp 19 miliar untuk guru tidak tetap.
"Itupun kita masih kekurangan guru. Paling kurang di NAL (Natuna, Anambas, Lingga). Sangat terasa kekurangan guru. Di Natuna ada SMK kita, sangat kekurangan guru," tegasnya.
Ia mengaku sudah mengajukan ke Pemprov Kepri untuk penambahan guru honor. Dan di akhir Desember lalu sekitar 200 orang sudah memasukkan permohonan untuk menjadi guru honorer Pemprov Kepri.