Batam Tuan Rumah Rakornas PGRI 2018

Berita Populer

• Sekolah SMA di Batam Gratis, Uang Komite Dihapuskan
• Gaji Tenaga Kontrak Pemko Batam Sesuai SHB
• Domisili Usaha Tak Perlu Diperpanjang Tiap Tahun
• Pensiunkan PNS Ijazah SMA, Pemko Tunggu Juknis Menpan RB
• Cek Proses KTP Cukup Lewat SMS

Berita Terkait

• Wako Dukung Kegiatan Pasar Murah BPJS Ketenagakerjaan0
• Hari Pahlawan, FKPD Batam Tabur Bunga di Laut Sengkuang0
• 2019, Jalan Tiban Indah Diperlebar0
• APBD 2018 Diproyeksi Naik ke Angka Rp 2,6 T0
• Pemko Siap Teruskan Penataan Pulau Putri0

Media Center Batam - Sebanyak 3.000 anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan berkumpul di Batam akhir Januari 2018 mendatang. Mereka akan mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PGRI yang rencananya digelar di Hotel Pacific, 31 Januari-3 Februari.

"Ini pertama kalinya kita tuan rumah. Batam mewakili Kepri. Menunggu 34 tahun lagi baru dapat lagi. Jadi ini bakalan ramai yang datang. Dan wajib kita sambut dengan baik," kata Ketua PGRI Kota Batam, Rustam Efendi usai pembukaan Lomba Seni Guru dan Siswa di Kepri Mall, Selasa (14/11).

Lomba seni guru dan siswa ini dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-72 PGRI. Rangkaian kegiatan sudah berlangsung sejak 16 Oktober lalu. Berbagai lomba digelar, seperti bola voli, sepak takraw, futsal, dan tenis meja. Pertandingan olahraga ini berakhir 23 Oktober.

Sedangkan lomba seni siswa dan guru berlangsung dua hari, 14-15 November. Perlombaan yang diadakan antara lain paduan suara PGRI, tari kreasi melayu untuk para guru, lomba langgam melayu untuk guru dan siswa SMP-SMA. Kemudian lomba baca puisi dan stand up comedy.

"Besok (15/11) juga ada donor darah. Yang sudah terdaftar 300-an orang. Juga akan digelar gotong royong. Untuk tempatnya menunggu arahan Bapak Walikota. Sementara puncak acaranya, gerak jalan sehat PGRI 26 November di Dataran Engku Putri. Dan upacara HUT ke-72 PGRI, 27 November, juga di Engku Putri," paparnya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi saat membuka lomba seni siswa dan guru berpesan agar para pendidik mengembangkan wawasannya, tak hanya di kompetensinya sebagai pengajar.

"Tidak cukup hanya punya ilmu pendidikan. Masyarakat sekarang semakin cerdas. Kita harus mampu mengimbangi itu," kata Rudi.