mou dgn pertamina1mou dgn pertaminaBATAM-Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menjalin kerjasama dengan PT Pertamina. Jumat (2/10) telah dilakukan penandatanganan MoU Program Kemitraan Bina Lingkungan antara Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dengan Manager Program Bina Lingkungan Corporate PT Pertamina, Yoke Syamsidar. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat masyarakat hinterland. Peningkatan kesejahteraan ini diselenggarakan dalam bentuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Disamping meningkatkan SDM masyarakat hinterland, kerjasama ini juga meliputi program kemitraan dan bina lingkungan.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, Suhartini  mengatakan, penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal untuk memulai kerjasama.  Bentuk kerjasama ini bisa berbentuk kegiatan pengelolaan produk pertanian, perikanan maupun peternakan. Yang harus disiapkan pertama adalah menyiapkan kelompok-kelompok masyarakat, kemudian melihat pasar yang akan dikembangkan. Jika kelompok dan pasar sudah tersedia, langkah selanjutnya barulah diajukan proposal untuk mendapatkan bantuan dari Pertamina. Selain itu kepala perorangan, Pertamina juga mengucurkan dana bergulir. Khusus di Batam dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang dikucurkan Pertamina sebesar Rp2,1 miliar.
Agar pengembalian dana bergulir ini berjalan lancar, maka Pemko Batam turut melakukan pengawasan dan kontrol yang dilakukan oleh pendamping. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan kerjasama antara Pemko dengan Pertamina ini merupakan langkah awal dan diharapkan perusahaan lain yang berada di Batam dapat meniru apa yang dilakukan oleh Pertamina. Untuk menyisihkan sebagian omset perusahaan dalam hal ini pemerintah tidak bisa memaksa. Namun perusahaan berkewajiban untuk memberikan sebagian keuntungannya kepada masyarakat sebagai bentuk CSR.

“Jika Pertamina sudah memulai, kenapa yang lain tidak. Yang menjadi kekhawatiran bagi kita, pembangunan Batam sangat pesat. Jika hinterland tidak diperhatikan maka pembangunannya akan tertinggal,” ujar Walikota.
Yoke Syamsidar, Manager  Manager Program Bina Lingkungan Corporate PT Pertamina mengatakan, dana yang dikucurkan sebesar Rp2,1 miliar ini dapat kembali dalam waktu empat tahun. Untuk dana bergulir, peminjaman bukan untuk kelompok melainkan perorangan. Diantaranya persyaratan untuk mengajukan pinjaman dana bergulir ini, omset tidak lebih dari Rp1 miliar dan aset yang dimiliki tidak lebih dari Rp200 juta. Untuk bunga pinjamannya, Yoke mengatakan 6 persen. Yoke menjelaskan bahwa seluruh perusahaan wajib menyisihkan sebagian keuntungannya, maksimal 3 persen.
“Melalui pinjaman dana bergulir yang Pertamina berikan, masyarakat bisa berkarya sendiri. Pertamina hingga tahun 2008 telah mengucurkan dana CSR Rp200 miliar. Selain Batam Pertamina juga memberikan bantuan kepada masyarakat di Yogyakarta, kerjsama dalam bentuk ternak sapi,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara penandatanganan MoU itu, Kepala Bapeko Batam, Wan Darusalam, Kepala Badan Pertanahan Kota Batam, Buralimar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Guntur Sakti, Kepala Dinas PMK, Pasar, Koperasi dan UKM, Pebrialin serta Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri. Untuk memicu perusahaan lain di Batam menyisihkan dana CSR nya, Pemko juga mengundang pihak Bank diantaranya Bank Mandiri dan operator seluler di Batam.

(*crew_humas/devi)