Apindo Datangkan 600 Ton Gula

Antisipasi Gejolak Harga, Pemko Batam Upayakan Impor Gula ft : IrwansyahBATAM – Terkait kelangkaan gula yang menyebabkan tingginya harga gula di Kota Batam maka Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kota Batam menyurati Gubernur Provinsi Kepri agar membuka kran impor. Yang menyebabkan langkanya gula di Batam karena selama ini yang mendatangkan gula hanya satu distributor yakni PT Batam Harta Mandiri (BHM). Sementara distributor yang lain tidak mampu mendatangkan gula karena harga yang tinggi. Adanya gejolak dan semakin tingginya harga gula dilakukanlah koordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).  

Telah disepakati akan didatangkan 30 kontainer gula sama dengan 600 ton gula ke Kota Batam dan mulai minggu depan gula asal Surabaya ini akan masuk ke Batam. Dari daerah asal gula dibeli Rp8.875 per kilo dan dilepas ke grosir di Batam Rp9.500 per kilo. Namun akan ada kebijakan jual murah, sehingga sampai ketingkat distributor harga gula per kilo Rp9.500 per kilo. Selama terjadi kenaikan harga gula, distributor di Kota Batam telah mendatangkan sebanyak 1.700 ton gula.

“Gula ini datangnya bertahap. Terakhir yang masuk sebanyak 500 ton dan minggu depan akan masuk 160 ton,” kata Hijazi, Rabu (2/9).

Untuk persediaan gula hingga lebaran, Hijazi mengatakan aman. Apabila gula sudah masuk distributor wajib order. Untuk menekan harga gula di pasaran, pemerintah pusat akan mengadakan operasi pasar gula secara nasional. Untuk operasi pasar ini menurutnya belum ada kepastian dari pusat. Karena gula yang akan di operasi pasarkan berasal dari PTPN V, apakah gula di PTPN V tersedia atau tidak itu belum diketahui.

Terkait adanya pernyataan Sekjen Departemen Perdagangan, Ardiansyah Parman yang mengatakan dilarang impor di Batam menurutnya perlu dilihat dari kacamata Sekjen memberikan pernyataan. Jika dilihat dair kebijakan FTZ menurutnya bisa saja impor dibuka dan ia akan mengkoordinasikan hal ini dengan Dewan Kawasan. “Kita jangan pesimis dulu karena kita harus perjuangkan nasib rakyat,” tuturnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengungkapkan untuk mengurus gula di Indonesia ada tiga departemen yang mengurusnya. Jalan keluar yang diambil pemerintah adalah membuka kran impor karena kedekatan Batam dengan Negara tetangga. Untuk membuka kran impor ini, Disperindag telah menyurati gubernur dan ia berharap persoalan kelangkaan dan tingginya harga gula dapat segera selesai.

“Aka nada Operasi Pasar secara nasional. Ini sebagai salah satu jalan keluar yang ditempuh untuk menekan harga. Sudah menjadi tradisi jika gula langka atau mahal menjelang ramadhan kita semua kerepotan,” katanya.

(*humas_crew/dv)