Kabag Humas, Drs. H. Yusfa Hendri, M.Si f ; der IMG_8525Salah satu sudut kawasan jalan Baloi yg sedang diperbaiki f;der IMG_5023BATAM - Pelayanan dalam bidang kesehatan menjadi prioritas utama dengan cepat dan tepat sehingga kebutuhan dasar masyarakat terhadap kesehatan tersebut dapat tersedia dan terjangkau dalam hal pembiayaannya. Selain itu etika penyedia layanan kesehatanpun senantiasa mengedepankan aspek-aspek layanan yang ramah dan komunikatif sebagaimana standar operasional dan prosedur (SOP) yang ada di RSUD Kota Batam.

Hal ini juga dapat dilihat dari pencapaian RSUD Kota Batam yang telah dinyatakan sebagai salah satu  RS yang telah memenuhi keseluruhan standar mutu layanan yang telah ditetapkan. Hal itu bisa terjadi karena berbagai alasan diantaranya keterbatasan tempat tidur serta sumber daya manusia yang dimiliki RS.

Menurut Kepala RSUD Batam, dr Fardiani Nurdin, MKes di ruang kerjanya, Selasa (7/07), standar pelayanan RSUD Batam mengacu pada surat keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar pelayanan rumah sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, katanya.

Masih menurut Fardiani, RSUD bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit serta melakukan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun keadaan gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien dengan dukungan fasilitas yang tersedia. Serta memberikan pelayanan bermutu melalui analisa, telaahan dan evaluasi pelayanan kesehatan dasar maupun lanjutan, katanya lagi.

RSUD Kota Batam melayani hampir seluruh penyakit umum, dan memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam yang dirawat dalam ruang gawat darurat untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Dengan kapasitas rawat inap yang cukup besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang yang dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan fasilitas apotek yang cukup memadai.

Sementara terkait pengelolaan limbah, Rizaldi, staf urusan umum RSUD Kota Batam, mengatakan bahwa rumah sakit plat merah ini telah mengelola limbahnya dengan baik sesuai dengan aturan pengelolaan limbah yang ada. Limbah dibedakan menjadi dua jenis yaitu jenis padat dan cair. Limbah padat yang berupa Limbah infeksius misalnya jaringan tubuh yang terinfeksi kuman, jarum suntik, kapas bekas darah dilakukan pembakaran dalam isinerator.

Khusus insinerator menggunakan suhu lebih dari 1.200 derajat Celsius, dan dilengkapi dengan pengisap pencemar/gas berbahaya yang muncul dari hasil pembakaran. Abu dari hasil pembakaran distabilkan agar unsur logam dalam bentuk partikel yang terdapat pada abu tidak menjadi bahan toksik/karsinogen. Dengan perkataan lain, limbah infeksius diberlakukan sebagai limbah bahan berbahaya (B3). Ia mencontohkan, tumor yang sudah diangkat dari pasien selanjutnya dibakar dengan insinerator. Sedangkan limbah dalam bentuk cair dialirkan kedalam septic tank, terdiri atas dua bidang. Pertama, sebagai penampung, dan kedua sebagai tempat penguraian limbah. Setelah limbah terurai, disalurkan melalui pipa ke tanah yang di dalamnya berisi pasir dan kerikil yang betujuan untuk mengantisipasi dampaknya terhadap lingkungan, ungkapnya.

Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Drs. Yusfa Hendri, M.Si, menambahkan pelayanan RSUD Batam menyesuaikan dengan standar operasional dan prosedur yang ditetapkan sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Batam yang baru berumur kurang lebih 3 tahun. Dengan komitmen dan kebijakan Walikota Batam, semua pihak yang terkait dalam penyediaan layanan kesehatan di RSUD Batam tersebut senantiasa berupaya memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Batam. Termasuk dengan pengembangan RSUD Batam yang sampai saat ini pembangunan gedungnya masih dalam tahap perencanaan dan pematangan lahan di kawasan Aviari Batu Aji, ungkapnya lagi.

Kedepan dengan fasilitas gedung maupun sarana pengobatan yamg memadai, selain fungsi-fungsi kuratif yang diberikan melalui RSUD Batam ini, diharapkan juga fungsi-fungsi preventif dapat terwujud dengan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit yang berkembang di masyarakat, harap Yusfa lagi.

Infrastruktur Jalan Menuju Kp. Bagan Akan Segera Direalisasikan

Sementara di bidang infrastruktur jalan, Pemko Batam juga saat ini sudah mengerjakan beberapa ruas jalan yang selama ini dikeluhkan oleh warga Batam seperti jalan Baloi serta beberapa ruas jalan lainnya yang sudah diumumkan pemenang tendernya. Sementara jalan menuju kampung Bagan kecamatan Sungai Beduk yang rusak dalam waktu dekat akan segera diperbaiki.

Jalan  sepanjang 1,5 Kilometer yang dimulai dari simpang Duriangkang menuju Kantor Camat Sungai Beduk tersebut saat ini dalam proses lelang yang diperkirakan pada bulan Juli ini baru diketahui pemenang tendernya.

Pembangunan Batam akan menekankan kepada  pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur perkotaan, Visit Batam 2010 dan pemberdayaan masyarakat.  Proyek fisik yang tertunda tahun 2008 akan masuk di tahun 2009.  Beberapa jalan yang rusak akan diperbaiki, untuk penanganan banjir dilakukan dengan  pendekatan wilayah. Tahun ini akan dibangun beberapa drainase di wilayah Bengkong, Batu Aji, Sagulung, dan Tanjung Piayu. Dana yang digelontorkan Pemko untuk penanganan banjir sebesar Rp59,3 miliar. Sedangkan untuk penanganan pembangunan jalan dianggarkan sebesar Rp108 miliar belum termasuk penanganan di hinterland. Total anggaran untuk Dinas PU tahun ini sebesar Rp296,4 miliar. Diharapkan dengan dibangunnya  drainase tidak ada lagi banjir di Batam.

Secara keseluruhan jalan yang akan dibangun di Batam, Kecamatan Sei Beduk sepanjang 3.000 meter dengan pagu sebesar Rp7,871 miliar,  peningkatan jalan di Kecamatan Sagulung sepanjang 6.250 meter dengan dana sebesar Rp15,858 miliar. Sedangkan peningkatan jalan Kecamatan Batuaji sepanjang 3.650 meter dengan anggaran sebesar Rp9,523 miliar, jalan Kampung Bagan tahap II, Sei Beduk sepanjang 1.630 meter dengan  pagu sebesar Rp12,935 miliar. Sepanjang 37,775 km yang  berada di Kecamatan Nongsa dan Batam Kota sepanjang 4.745 meter dengan nilai Rp12,395 miliar,  Kecamatan Bengkong dan Lubuk Baja sepanjang 8.550 meter dengan anggaran Rp20,607 miliar. Kecamatan Sekupang sepanjang 5.820 meter dengan anggaran sebesar Rp13,597 miliar.

(*humas_crew/ttn&nn)