BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan membuka pagelaran seni budaya Nusantara dan China (18/08) di Hotel Vista. Pagelaran seni tersebut diselenggarakan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Kepri  dalam rangka pertukaran kesenian antara Indonesia dan China. Ketua INTI  Kepri Harsono mengatakan pagelaran seni yang diselenggarakan tersebut merupakan lawatan balasan China ke Batam, karena sebelumnya Pemerintah Kota Batam dan INTI Kepri melakukan kunjungan ke Guang Xi China. Rombongan terdiri dari 33 orang yang menyuguhkan budaya mereka, mulai dari tarian, nyanyian, kaligrafi yang disajikan oleh Wei Cien Ping melalui atraksi dan kelihaiannya dalam membuat kaligrafi China, dan lukisan khas negeri China.

Harsono menyampaikan bahwa dua tujuan utama penyelenggaraan seni budaya Indonesia ini yang pertama adalah untuk mempromosikan keanekaragaman seni budaya dan pariwisata yang dimiliki bangsa Indonesia kepada China yang cukup berpotensi sebagai wisatawan maupun untuk melakukan hubungan perdagangan dengan Indonesia. Yang kedua adalah untuk lebih  mendekatkan hubungan antara kedua negara, Indonesia dan China, tidak hanya pada tingkatan pemerintah namun yang lebih penting adalah guna mewujudkan kerjasama personal dalam rangka menarik investasi di Batam.

China merupakan negara dengan peradaban yang tinggi. Walaupun zaman sudah maju tapi masyarakat China masih menjaga filosofi dan mempertahankan tradisi dalam terapan praktis kehidupan sehari-hari. Pertunjukan seni dari Indonesia menyajikan tarian dari Sumatra Utara, Aceh, Sumatera Barat dan lainnya yang di bawakan anak-anak Batam. Disamping untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang sangat beraneka ragam, pertunjukkan tersebut sebagai sarana melestarikan budaya Indonesia.

Wako Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya memberikan apresiasi yang besar terhadap pagelaran seni dan budaya yang disuguhkan oleh kedua kebudayaan tersebut. “Saya sangat terkesan dengan suguhan seni yang ditampilkan, siapa lagi kalau bukan bangsa Indonesia yang melestarikan seni dan budaya yang kita miliki, seni budaya Indonesia secara keseluruhan adalah seni budaya yang tinggi nilainya, sangat disayangkan jika kita tidak melestarikannya”, ungkap Dahlan.

“Tahun 2010, kita berencana akan membangun tempat khusus yang dapat mengangkat dan mengetengahkan berbagai budaya China. Dalam rangka menarik wisatawan dari keturunan Tionghoa untuk berkunjung ke Batam. Disamping komunitas Tionghoa yang berada di Batam yang sangat besar” kata Dahlan. Walaupun suku yang ada di Batam sangat beraneka ragam, Dahlan menghimbau kepada masyarakat Batam untuk tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai penghambat dalam mempererat persatuan dan kesatuan dalam rangka melestarikan budaya Indonesia.

Pagelaran Seni Budaya Indonesia hasil kerjasama dengan Inti Kepri tersebut cukup berhasil di dalam menarik minat masyarakat Batam dan perwakilan China yang hadir serta mempromosikan seni budaya Indonesia. Minat masyarakat China yang cukup tinggi tampak rombongan yang hadir untuk menampilkan budaya China. Selain itu, sambutan yang meriah yang diberikan oleh para penonton, dan komentar dari berbagai pihak menunjukkan antusiasme yang tinggi, yang membuka peluang untuk lebih mempromosikan seni budaya Indonesia di China.

Pagelaran ini juga merupakan salah satu upaya pembinaan masyarakat Indonesia dan masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia untuk mendukung Indonesia di segala aspek. Upaya semacam ini akan terus dikembangkan melalui pendekatan budaya, sebagai salah satu implementasi second track diplomacy di dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-China.

(humas_crew/nn)