Padukan Seni Dengan Sains, Sekolah Wajib Miliki Lagu Mars f: JokoBATAM – Seni merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan ilmu pengetahuan. Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Ir Ria Saptarika mengajak sekolah memadukan seni dengan ilmu pengetahuan. Katanya, melalui seni akan memudahkan anak-anak untuk mengingat pelajaran dan pesan yang disampaikan melalui seni juga berisi nasehat. Hal itu disampaikan Ria ketika menghadiri Gema Ramadhan di SMPN 20 Tiban Koperasi Kecamatan Sekupang. Katanya, tanpa disadari bulan Ramadhan sudah berada diambang pintu.
Acara Gema Ramadhan di sekolah itu diisi dengan pentas seni yang ditampilkan oleh pelajar langsung. Mulai dari membaca qalam Al-Quran, tari persembahan, lagu Qasidah hingga teater. Ria semakin tertarik dengan sekolah ini, karena memiliki lagu Mars SMPN 20. Setelah menyanyikan lagi Indonesia Raya, pelajar dipimpin untuk menyanyikan lagu Mars SMPN 20. Ria pun meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Batam, agar sekolah-sekolah di Kota Batam memiliki lagu mars.

“Saya tertarik dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki SMPN 20. Dan saya ingin mengingatkan bahwa kesenian sangat relevan dengan kecerdasan. Dulu ilmu pengetahuan bermula dari syair,” ujar Ria, Rabu (19/8).

Tema yang diusung dalam acara Gema Takbir memasuki Ramadhan 1430 H kemarin “Melalui Gema Ramadhan 1430 dan Semangat Kemerdekaan RI Tahun 2009 Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah Untuk menjadi Insan Yang Takwa, Berahlakul Karimah dan Menjunjung Tinggi Persatuan”. Jika lagu Mars sekolah telah ada, pelajar tidak merasa terpaksa menyanyikannya karena bisa dinyanyikan setiap apel Senin.

Kepala Sekolah SMPN 20 Tiban Koperasi, Diansyah SS mengatakan jumlah pelajar di sekolah itu sebanyak 1.158 orang yang terdiri dari 26 kelas. Awal berdiri tahun 2003 silam, sekolah ini hanya memiliki enam kelas dengan jumlah siswa 114 orang. Fasilitas yang masih kurang yakni ruangan laboratorium computer. Satu ruangan computer hanya terdapat 20 unit computer.  Dengan jumlah murid mencapai seribu orang, menurutnya 20 unit computer itu masih kurang. Begitu juga dengan Mushala yang ada di sekolah itu pembangunannya masih terbengkalai.

“Pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. Karena tidak boleh memungut apa-apa lagi sekarang. Biaya sekolah sudah gratis,” kata Diansyah.

Masih kurangnya fasilitas di sekolah itu, Wawako berjanji untuk menindaklanjutinya dan menganggarkan dana untuk menambah fasilitas yang kurang di sekolah itu. Ia menyadari bahwa pihak sekolah tidak diperkenankan lagi untuk menarik pungutan dari sekolah. Namun, jika ada donatur yang ingin menyumbang menurutnya tidak dilarang. Yang penting harus dimusyawarahkan terlebih dahulu agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.

“Sekolah tidak akan maju jika mengandalkan pemerintah saja. Untuk itu peran komite sekolah sangat membantu untuk kemajuan sekolah,” paparnya.

Mantan  Wali Kota Batam, Nyat Kadir yang hadir dalam acara itu mengatakan, agar masyarakat tidak lupa dengan misi yakni menuju Bandar Dunia Madani. Untuk mewujudkan Bandar Dunia Madani di Batam, perlu usaha dua hingga tiga kali lipat dan butuh waktu yang panjang. Tidak bisa hanya pemerintah yang mewujudkan itu, tapi pharus didukung oleh masyarakat. Meramaikan acara Gema Ramadhan kemarin, orang tua murid hadir sebagai undangan. Acara pagi itu diselenggarakan di Sanggar Mulyasuri SMPN 20. Tausiah disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepri, Asyari Abbas. Usai acara, Wawako didampingi Kepsek meninjau sekolah dan laboratorium komputer.

(*crew_humas/dv)