Kebun Raya Batam Akan Segera Terealisasi

Share

MOU Bogor Foto: BurdanBOGOR – Walikota Batam, Ahmad Dahlan menandatangani perjanjian Kerjasama dengan pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa (21/5) di Bogor. Perjanjian ini merupakan lanjutan persiapan kebun raya Batam.

Perjanjian ini dimaksudkan untuk memperkuat dasar hukum pelaksanaanya agar dikemudian hari kebun raya Batam dapat menjadi kebanggaan Batam. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa maksud diadakannya perjanjian kerjasama ini adalah untuk mendukung, memperkuat dan meningkatkan pembangunan dan pengelolaan kebun raya Batam sesuai kondisi alam, sosial ekonomi, budaya dan aspirasi masyarakat dengan tujuan menyediakan tempat konservasi ex situ bagi berbagai jenis tumbuhan di Kota Batam.  Selain itu, juga untuk menyediakan tempat penelitian dan pendidikan serta laboratorium tumbuhan tropis, menambah objek wisata serta menyelamatkan dan melestarikan kawasan lindung.

Kebun Raya seluas 856.618,93 m2 terletak di Nongsa tersebut akan dibangun dengan pembiayaan yang ditanggulangi bersama melalui Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja (APBD) Provinsi Kepri serta Kota Batam dan sumber dana lain yang tidak mengikat. Dan yang menarik, seandainya dalam perkembangannya dihasilkan karya tulis yang dipublikasikan maka harus mencantumkan nama penulis dan lembaganya atau penciptanya sesuai urut urut yang disetujui .

Adapun jangka waktu kerja sama ini dilakukan selama lima tahun dan dapat diperpanjang kembali. Kegiatan ini disejalankan dengan peringatan dUlang tahun Kebun Raya Bogor ke-169.

Dalam sambutannya Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Mustaid Siregar menyampaikan bahwa Kebun Raya Bogor berperan dalam penyelamatan, riset dan pemanfaatan flora Indonesia. Pembvangunan kebun raya daerah yang dimotori LIPI bekerjasama dengan kementrian PU dan Pemda kini telah mencapai 21 kebun raya melalui program pengembangan kota hijau. “Batam akan jadi pilot project dalam pemenuhan ruang terbuka hijau yang multifungsi di kawasan perkotaan sebagai penyerap karbon dan konservasi air,” katanya.

Dalam sambutannya, kepala LIPI, Lukman Hakim menyampaikan bahwa saat ini LIPI mengelola 4 kebun raya dan memiliki 800 jenis tumbuhan hidup. “Pada waktunya akan mencapai titik dimana tidak mungkin lagi ada penambahan koleksi baru karena terbatasnya lahan,” katanya.

Dikatakannya, Sementara itu ribuan ex situ belum terkoleksi maka sangat mendukung adanya pembangunan kebun raya di daerah sebagai suatu upaya menunjukkan bahwa daerah pun mempunyai tanggung jawab dalam menyelamatkan floraIndonesia. “LIPI yang mempunyai kompetensi dan kepakaran dalam menyelamatkan flora secara ex situ bertanggung jawab pula dalam upaya pembinaan kebun raya agar tetap sesuai dengan arah dan maksud dibangunnya kebun raya,” imbuh Lukman.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, taman bermain di Batam sangat kurang. Satu-satunya yang mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup, tentang ruang terbuka hijau di Batam, hanya dataran Engku Putri.

Menurut Dahlan, Kebun Raya Batam merupakan file projek nasional yang juga ditujukan untuk mendongkarak kedatangan wisatawan, apalagi Batam saat ini memang kekurangan lahan terbuka hijau. “Dengan adanya Kebun Raya nanti, tentu Batam akan memiliki lahan terbuka hijau yang multi fungsi,” kata dia.

Pada acara tersebut juga dihadiri Bupati Solok, Kepala Lembaga Standarisasi Nasional, Kementrain PU, Bappenas, kementrian dalam negeri, kementrian parekraf, Prof Yuji Isagi dari Kyoto Jepang, Sekda Bogor, kepala Istana Bogor dan para pengelola kebun raya daerah.

Tweet

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -