Silaturohmi Dahlan dengan REI Batam

Share

Silaturrahmi dengan REI Foto: IwanBATAM - Wallikota Batam Ahmad Dahlan berkesempatan bersilaturohmi dengan Real Estate Indonesia (REI) Batam, Kamis (31/10) di Planet Holiday, Batam. Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam Jefridin menyampaikan target dan pencapaian pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) yang sudah diterapkan sejak tahun 2011. Sesuai perda Kota Batam memasuki tahun ke 3 pajak BPHTB dan PBB P2 telah memberikankontribusi luar biasa bagi APBD Kota Batam yang telah mencapai 1,6 T.

Menurut Jefridin suatu indikator Otonomi Daerah dapat dilaksanakan bagaimana bisa menggali PAD daerah. Gambaran PBB pusat 2012 realisasi 64 M bagi hasil untuk daerah 30 M, tahun ini sepenuhnya untuk daerah. Target PBB tahun 2011 sebesart 95 M realisasi 143M, tahun 2012 sebesar 130 M terealisasi 153 M sedangkan tahun 2013 target 140 M minggu ketiga Oktober telah terealisasi 130 M. Jefridin optimis target tersebut akan tercapai dari beberapa pajak daerah. Sedangkan besarnya pajak BPHTB tergantung transaksi beda Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOP TKP) 70 juta, target APBDP 65 M, kategori obyek pajak ada tapi belum bayar, obyek pajak ada tapi wajib pajaknya tidak ada, karenanya menurut Jefridin pendataan ulang akan diadakan terhadap obyek wajib pajak agar pembayaran pajak berjalan lancar.

Perwakilan REI mengatakan bahwa REI akan selalu bekerja sama dengan Pemerintah, baik pusat maupun daerah diseluruh wilayah Indonesia untuk mempercepat pengembangan pembangunan perumahan rakyat, terutama begi rakyat golongan menengah kebawah. Rata-rata pembangunan rumah di Batam sekitar 15 prediksi tahun 2014 pembangunan rumah akan  menurun, namun harga akan naik.
REI berharap Pemerintah Kota Batam membuat regulasi yang mendukung iklim dunia usaha dan memberikan insentif pajak terhadap pengembangan di REI dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat. REI telah memberikan bukti kepada masyarakat melalui pembangunan 100 ribu perumahan bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi lemah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia termasuk Kota Batam. Dengan pembangunan tersebut REI berharap REI mampu berperan meningkatkan PAD bagi Kota Batam.

Wako Batam mengatakan sebagai daerah yang sedang tumbuh dan berkembang Kota Batam masih membutuhkan pembangunan di segala bidang khususnya bidang perumahan. Karena pertumbuhan ekonomi semakin tinggi, tentunya pendapatan masyarakat semakin tinggi pula sehingga kebutuhan akan perumahan tidak dapat dihindari. Awal kepemimpinannya sebagai walikota, APBD mencapai 800 M sekarang sudah mencapai 1,6 T. Sebagian besar menurut Dahlan adalah partisipasi REI.
Mengenai perizinan, Dahlan mengatakan ada 2 pemerintahan yaitu Pemko Batam dan Badan Pengusahaan Kawasan Batam. Dua pemerintahan tersebut memberikan image satu kapal dengan dua nahkoda tapi yang tepat adalah satu kapal dengan dua mesin sehingga jalannya kapal akan lebih cepat. Terutama urusan keberadaan hutan lindung . “Kita harus terus berusaha agar pembangunan di Batam sesuai perda Tata Ruang, karena ada hutan yang belum selesai, termasuk kampung tua,” ungkap Dahlan.

Kawasan kampung tua pengalokasiannya merupakan wewenang BP Kawasan. Dari jaman Habibie rumah di Batam boleh dibeli orang Singapura. Menurut Dahlan, pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama harus merumuskan tentang kepemilikan orang asing. “Kita harus berjuang, 5500 orang asing yang tinggal di Batam, karena mereka akan membelanjakan uangnya, dan mereka akan menjaga reputasi mereka,” Kata Dahlan
Sangatlah ironis dimana Batam yang memiliki FTZ namun tidak dapat berkembang. “Mari bersama-sama membangun Batam, tidak ada yang merasa hebat harus ada rasa sense of belonging,” ajak Dahlan.

Tweet

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -