Rusun Kabil Diresmikan, Dapat Menampung 1.200 Karyawan

BATAM – Rumah Susun Sejahtera Sewa pekerja peserta program Jamsostek Kabil dan Rusun Mukakuning diresmikan, Jumat (8/10). Tiga Twin Blok Rusun yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar ini mampu menampung 1.200 karyawan. Masing-masing Rumah Susun Sejahtera Sewa ini terdiri atas empat tingkat dengan jumlah kamar sebanyak 100 kamar dengan type 27. Peresmian Rumah Susun Sejahtera Sewa dan Rusun Mukakuning ini dihadiri oleh tiga menteri, yakni Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar dan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Suharso Monoarfa. Peresmian Rusun itu juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, Ketua DPRD Provinsi Kepri serta pejabat teras di lingkungan Pemko Batam.
Direktur Utama PT Jamsostek, Hotbonar Sinaga mengatakan pembangunan Rusun ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya. Rumah Susun di Mukakuning menurutnya telah ditempati dan dibangun pada tahun 2008 lalu. Untuk Rusunawa di Mukakuning menurutnya mampu menampung 312 pekerja. Ke depannya, untuk mewujudkan pembangunan Rusun di Kota Batam, Jamsostek akan bekerjasama dengan beberapa kawasan industri yang ada di Batam. Melalui kerjasama ini diharapkan dapat mendekatkan pekerja dengan tempat tinggalnya.
“Tujuan pembangunan Rusunawa ini untuk efisiensi waktu, produktifitas kerja dan menekan angka kecelakaan kerja,” ujarnya.

Sedianya, di lahan seluas 10 hektar tersebut, Jamsostek akan membangun 10 twinblok. Sisanya sebanyak 7 twinblok atau sebanyak 14 blok akan dibangun pada tahun 2011 mendatang. Dengan demikian maka total pekerja yang dapat ditampung jika pembangunan Rusunawa tersebut rampung sebanyak 4000 orang tenaga kerja. Untuk harga sewa masing-masing kamar menurutnya berbeda di setiap lantainya. Harga sewa kamar di Rusun Muka Kuning dan Kabil untuk di lantai I sebesar Rp530 ribu, di lantai II Rp490 ribu, lantai III Rp440 ribu dan sewa kamar di lantai IV Rp400 ribu.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Pak Menteri yang telah bersedia datang untuk meresmikan pembangunan Rusunawa ini. Kami juga memohon kesediaan dari para Menteri untuk menandatangani prasasti,” katanya.

Dengan dibangunnya Rusunawa di kawasan Industri Kabil, Srimuarjo Srimajid selaku pengelola Industri Kabil menyampaikan ucapan terimakasihnya. Karena di lokasi industri tersebut telah dibangun Rusun yang dapat mendekatkan pekerja dari tempat tinggalnya menuju lokasi kerjanya. Ia juga berharap kawasan Industri Kabil bisa menjadi kawasan energi centre di Kota Batam. Gubernur Kepri, H M Sani mengutarakan, dengan dibangunnya Rusun ini maka telah memberikan keringanan kepada karyawan yang tentunya ini berpengaruh pada investasi di Provinsi Kepri.
Batam, Bintan dan Karimun (BBK) merupakan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang ditetapkan oleh Provinsi Kepri. Dari kawasan tersebut, menurutnya baru Batam yang berkembang.

Untuk itu ia mengajak Jamsostek untuk memikirkan pembangunan Rusun di Bintan dan Karimun sebelum Ruli menjamur di kawasan itu. Untuk Batam menurutnya sudah tidak ada masalah. Namun perlu diingat bahwa daerah Kepri banyak terdapat daerah hinterland dan banyak rumah yang tidak layak. Dari data yang disampaikannya tercatat 283 ribu penduduk atau 18,51 persen penduduk Kepri yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Kita akan tuntaskan ini secara bertahap untuk rehabilitasi rumah yang tidak layak huni yang ada di Provinsi Kepri. Ada sekitar 40 ribu rumah yang tidak layak huni dan sudah menjadi komitmen walikota/bupati untuk melakukan renovasi,” tuturnya.

Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa mengatakan bahwa rumah melekat pada hak-hak azazi manusia sesuai yang diatur dalam UU. Oleh karena itu negara wajib menyediakan perumahan bagi rakyatnya, namun tidak serta merta dengan memberi melainkan dengan membangun Rusun dengan sewa yang terjangkau. Mengingat keterbatasan anggaran, maka pemerintah mengajak BUMN untuk menciptakan dana murah dengan jangka panjang. Dengan demikian maka masyarakat dapat memiliki rumah yang layak huni.
Suharso juga mengatakan agar Rusunawa dibangun di pusat-pusat aktifitas untuk mengurangi mobilitas. “Pemda harus pastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan perumahan murah seperti ini, namun lokasi perumahan harus berada dekat area publik,” paparnya.

Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, pada kesempatan itu mengatakan bahwa pembangunan Rusunawa Kabil tersebut diawali dengan pemasangan tiang pancang oleh Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla pada 14 Maret 2009 lalu. Pembangunan Rusun ini merupakan komitmen bersama untuk peningkatan kesejahteraan bagi karyawan/buruh yang ada di Kota Batam. Sementara Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengatakan, perlu sinergysitas antara BUMN dengan pemerintah untuk membangun Rusun.
“Peran BUMN sangat besar untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat di Indonesia. Saya bangga Batam menjadi kawasan pembangunan Rusun. Dengan dibangunnya Rusun maka kesejahteraan buruh/karyawan dapat terwujud,” ujarnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang hadir dalam peresmian Rusunawa tersebut menyampaikan ucapan terimakasihnya dan memberi apresiasi yang tinggi kepada Jamsostek. Dengan terbangunnya Rusun ini maka secara perlahan persoalan rumah bermasalah di Kota Batam dapat teratasi. Menurutnya, selain Jamsostek, Pemko Batam juga membangun Rusunawa untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja yang ada di Kota Batam.(crew_humas/dv)

Comments are closed

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -