381 Rumah di Tiga Daerah Hinterland Diterangi Listrik

BATAM- Masyarakat di Kelurahan Kampung Cate kelurahan Rempang Cate di Kecamatan Galang, masyarakat di Pulau Air Kelurahan Batu Legong Kecamatan Bulang dan masyarakat di Pulau Kepala Jeri Kelurahan Kasu Kecamatan Galang kini bisa merasakan fasilitas penerangan. Pada tahun 2010 ini, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan UKM (PMP-KUKM) melaksanakan kegiatan fasilitas listrik pedesaan pada wilayah hinterland di tiga lokasi itu. Kepala Dinas PMP-KUKM Kota Batam, Pebrialin mengatakan, pada tiga lokasi tersebut, rumah yang akan diterangi listrik yakni sebanyak 381 rumah.

Di Kelurahan Kampung Cate, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, jumlah rumah yang bakal diterangi listrik sebanyak 171 rumah dengan kapasitas mesin 65 KVA. Di Pulau Air Kelurahan Batu Legong Kecamatan Bulang, jumlah rumah masyarakat yang akan dialiri listrik sebanyak 130 rumah dengan kapasitas mesin 60 KVA dan di Pulau Kepala Jeri di Kelurahan Kasu Kecamatan Belakang Padang, rumah yang bakal dialiri listrik 80 rumah dengan kapasitas mesin 40 KVA. Peresmian listrik pedesaan ini dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, Ria Saptarika yang dipusatkan di Kampung Rempang Cate, Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang, Rabu (13/10).

“Program ini dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar yakni penerangan di daerah hinterland atau pada daerah mainland yang tidak terjangkau listrik oleh PLN Batam,” ungkap Pebrialin.

Program listrik pedesaan ini, telah dilaksanakan oleh Pemko Batam sejak tahun 2002 lalu. Dari tahun 2002 hingga 2005, ada 13 lokasi yang telah dialiri oleh listrik pedesaan. Sementara dari tahun 2006 sampai dengan sekarang jumlah lokasi yang telah dialiri listrik yakni 12 lokasi ditambah 10 sekolah. Dari 25 lokasi yang sudah terpasang listrik pedesaan tersebut, jumlah rumah yang sudah teraliri listrik sebanyak 2.118 rumah. Dengan adanya program listrik pedesaan ini, masyarakat dapat hemat dalam segi pembiayaan hingga Rp60 ribu setiap bulannya. Melalui listrik pedesaan ini masyarakat cukup membayar tagihan listrik sebesar Rp2.500 sampai Rp3.000 per harinya. Selama ini rata-rata masyarakat harus membayar tagihan listrik antara Rp6.000 sampai Rp7.500 setiap harinya.

“Dalam pengelolaannya akan diserahkan kepada koperasi yang pengelolaannya dikelola oleh masyarakat setempat,” kata Pebrialin.

Selain program listrik pedesaan, Pemko Batam melalui Dinas PMP-KUKM juga memberikan subsidi kepada untuk pemenuhan biaya bahan bakar antara Rp1.650 juta hingga Rp1.750 juta. Dengan adanya subsidi ini masyarakat akan semakin diringankan dari segi pembiayaan untuk bahan bakar. Direncanakan pada tahun 2011, pemasangan listrik pedesaan akan dilakukan di 10 lokasi yang tersebar di wilayah Kota Batam. Pengelolaan tersebut dilakukan oleh koperasi yang telah dibentuk pada masing-masing daerah. Yakni Koperasi Rempang Sejahtera, Kampung Cate, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Koperasi Mitra Barokah yang mengelola listrik pedesaan di Pulau Air, Kecamatan Bulang dan Koperasi Mekar Jaya selaku pengelola listrik pedesaan di Pulau Kepala Jeri, Kecamatan Belakang Padang.

Dengan dialirinya tiga daerah tersebut dengan listrik pedesaan, Wawako berpesan semoga program ini dapat memberi dampak yang positif kepada masyarakat. Namun demikian dengan adanya listrik pedesaan ini tidak merubah pola hidup masyarakat. Listrik pedesaan ini menurut Ria juga merupakan program pemerintah pusat yang juga dilaksanakan oleh daerah. Bahkan PLN juga bertekad bahwa tidak ada daerah di Indonesia yang tidak dialiri listrik. Peresmian listrik pedesaan ini ditandai dengan pengguntingan pita dan membuka kain selubung koperasi oleh Wawako.

(crew_humas/dv)

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -