Wawako Resmikan Penggunaan Pelantar Sederhana Program Padat Karya di Pulau Air Raja

Share

Wakil walikota menyaksikan Penandatanganan serah terima Pelantar sederhana dari disnaker kepada Masyarakat Pulau Air RajaGALANG – Wakil Walikota Batam Rudi meresmikan penggunaan jembatan (pelantar) sederhana pelabuhan Pulau Air Raja yang dibangun melalui program padat karya di Kelurahan Air Raja  Kecamatan Galang, Jumat (19/4).

Pelantar kayu  sepanjang 140 meter tersebut  dibangun melalui program padat karya infrastruktur padat pekerja  program  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pusat melalui Dinas tenaga Kerja Kota Batam.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Jarefriadi mengatakan program padat karya ini  bertujuan untuk memberdayakan masyarakat terutama untuk mengurangi pengangguran atau setengah penganggur yang ada di Kota Batam khususnya bagi masyarakat Hinterland.  Jaref  menjelaskan  program ini bersifat swadaya masyarakat dan tidak boleh diborongkan atau dikerjakan oleh perusahaan.

“Program padat karya ini bersifat menyediakan lapangan kerja sementara, meningkatkan rasa persatuan warga dan tidak boleh diborongkan” jelas Jaref.

Lebih lanjut Jaref mengatakan program pembagunan pelantar kayu ini melalui musayawarah dan  skala prioritas pembagunan oleh masyarakat Pulau Air Raja. Program pembagunan pelantar ini melibatkan 86  masyarakat dengan waktu pengerjaan selama 14 hari dari 20 hari yang dijadwalkan.

“Kepada pekerja diberi uang perangsang sebesar  Rp. 40.000, Ketua Kelompok Rp. 50.000, dan tukang sebesar Rp. 55,000 perhari sesuai ketentuan dari  Pusat. Jadi total seluruhnya, sekitar 200 Juta“ terang Jaref.

Camat Kecamatan Galang Drs. Taufik yang hadir pada kesempatan tersebut mengucapkan terimasih kepada Pemerintah pusat maupun Pemko Batam karena program ini disangat dibutuhkan masyarakat.  Camat Galang mengatakan penduduk Pulau Air Raja berjumlah 213 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 771 Jiwa. Dijelaskannya sebelum ada pelantar ini masyarakat mengalami permasalahan ketika ingin merapat, terutama pada saat air surut. Dengan dibangunnya pelantar ini melalui program padat karya, membantu aktifitas masyarakat dan membantu perekonomian masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Taufik juga menyampaikan permasalahan yang menjadi prioritas masyarakat masyarakat Air Raja yaitu pembukaan jalan tembus ke kampung Selo  dan Sekolah yang berjarak 400 meter. ”Saat ini masyarakat harus memutar bila ingin ke Sekolah atau ke Kantor Lurah” kata Taufik. Taufik berharap dengan dibukanya jalan tembus ke Selo akan memudahkan akses masyarakat di Pulau Air Raja.

Sementara itu Wakil Walikota Batam Rudi SE, MM sebelum meresmikan penggunaan pelantar mengaku senang pelantar sederhana ini telah selesai pembagunannya. Rudi menceritakan kesulitannya berlabuh  di Pulau Air Raja saat kunjungan pemusnahan unggas yang terkena Flu burung beberapa waktu lalu.

“Kapal tidak bisa merapat dan harus turun meggunakan pompong untuk ke darat” keta Rudi. Oleh karena itu sangat tepat program padat karya ini dibangun pelantar di Pulau Air Raja ini dan yang terpenting pelantar ini dibangun swadaya oleh masyarakat setempat, “ jelas Rudi.

Rudi berharap dengan adanya pelantar sederhana ini dapat memudahkan transportasi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian warga Pulau Air Raja. Kepada masyarakat Wawako berpesan agar menjaga asset yang telah dibangun, sehingga dapat bermanfaat untuk jangka panjang.

Disinggung mengenai akses jalan air raja menuju Selo, Rudi mengatakan akan segera memasukkan pada Anggaran 2014 mendatang. Menurutnya ini menyangkut akses masyarakat ke kantor Lurah maupun ke sekolah, jadi sudah sepatutnya menjadi prioritas pembanguan. “Dana untuk pembukaan jalan ini sekitar 80 juta, jadi saya rasa bisa segera dianggarkan tahun depan dan nanti juga akan dikerjakan oleh masyarakat langsung seperti program PNPM” Jelas Rudi.

wawako bersama kadisnaker melewati Pelantar Sederhana di Pulau Air Raja

(humascrew_yd)

Tweet

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -