BATAM- Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan membuka Musyawarah Daerah IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Sabtu (7/8) di Hotel PIH, Batam Centre. Musda IV tersebut mengangkat tema, “Dengan Musda IV MUI Kota Batam Kita Ciptakan Pembinaan Dalam harmonisasi Kehidupan Umat Yang Kondusif dan Berahklaqulkarimah”. Ketua Panitia, Bustami Husain Al Hafis mengatakan Musda ke-4 ini merupakan kepengurusan MUI dari periode 2005-2010. Pada Musda IV tersebut, MUI sengaja mengundang 17 Ormas Islan yang ada di Kota Batam, kepengurusan MUI Tingkat Kota Batam maupun pengurus MUI di tingkat Kecamatan. Ia berharap dengan tema yang diangkat ini bisa menjadi pola pikir untuk membina masyarakat Batam melalui MUI. Selain itu, para peserta yang hadir dalam majelis tersebut dapat memberikan kontribusi.

Ketua MUI Kota Batam, KH Usman Ahmad dalam pidato iftitahnya menyampaikan harapannya, agar melalui Musda ini melahirkan pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab. Diakuinya, sejak mulai terbentuknya MUI, belum banyak yang diperbuat. Namun demikian ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh MUI, diantaranya mengawal Aqidah. Ketika awal ia menjabat sebagai Ketua MUI, Islam di Batam digoyang dengan kehadiran Al-qiyadah. Namun keberaan Al-qiyadah bisa diatasi, dengan cara mengajak para pengikutnya untuk kembali ke ajaran agama yang benar. Masalah Islam, bukan hanya Ahmadiyah atau al-qiyadah. Untuk itu perlu komitmen, karena MUI bertugas untuk mengayomi dan melindungi umat Islam dari semua pihak yang ingin menghancurkan.

“Mereka ibarat orang yang jatuh dari kendaraannya di jalan raya dan harus kita bimbing,” ungkapnya.

Sementara itu, Tengku Ashari Abbas, Ketua MUI Kepri menyebutkan MUI merupakan tenda besar, karena seluruh Ormas Islam bernaung di bawah MUI. Peran MUI sendiri adalah sebagai pewaris nabi, memberikan fatwa, melayani umat, memperbaiki kondisi yang kurang menguntungkan sebagai penegak Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Bahkan dari peran dan fungsinya MUI tersebut, tidak jarang MUI bersebrangan pendapat dengan Pemko Batam. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Musda itu. Terlebih Musda ini dilaksanakan tepat dengan berakhirnya periode kepengurusan dan menjelang Ramadan. Wako mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus MUI karena telah bekerja sesuai dengan program yang telah diagendakan.

Wako mengatakan, persoalan umat baik di Batam, nasional maupun internasional semakin berkembang dan semakin menarik karena banyaknya perkembangan diluar dugaan. Perkembangan di masyarakat sangat dinamis dan ini harus dibentengi. Masalah keumatan menurutnya telah ada sejak zaman Rasulullah. Dimana Agama Islam sangat dinamis dan sangat tinggi terutama dibidang syariah. Sebagai kepala daerah, Wako menyampaikan permintaan maafnya jika Pemko Batam tidak bisa mengikuti semua usulan MUI. Namun demikian, Pemko akan berusaha mengikuti tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Saya setuju dengan tema yang diangkat pada Musda IV ini. Bagaimana kita bisa menjadi panutan bagi masyarakat. Harapan saya melalui Musda ini ada masukan yang disampaikan kepada Pemko Batam. Jika ada rekomendasi yang dihasilkan maka kami akan meminta waktu untuk melaksanakannya. Tentunya tidak dapat dilaksanakan langsung, karena harus melalui kajian teknis yang dilakukan oleh Pemko. Namun apabila bisa dilaksanakan, akan kami laksanakan rekomendasi tersebut,” tutupnya seraya membuka Musda IV MUI Kota Batam dengan membaca Surat Al Fatiha.

(crew_humas/dv)