Sumatra expo 2009BATAM- Untuk ke lima kalinya sejak tahun 2005 di Gedung Sumatera Promotion Centre (SPC) digelar Sumatera Expo (Sumex) 2009. Sumex dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Riau, Raja Mambang Mit, Jumat (20/11). Sumex yang mengambil tema Trade, Tourism and Investment ini akan berakhir pada Minggu (22/11). Andi M Lutfi, Direktur PT Sumatera Promotion Centre (SPC) mengungkapkan, untuk Sumex tahun ini diikuti oleh 128 exhibitor dan 140 stand dari daerah Sumatera dan daerah lainnya di tanah air. Serta peserta dari Negara Singapura dan Malaysia. Diharapkan melalui event yang diselenggarakan setiap tahun ini, dapat terjadi transaksi perdagangan di tempat.

Dengan demikian dapat menumbuhkembangkan brand dan citra daerah untuk enarik minta investasi dan minat kunjungan wisata ke wilayah Sumatera. Melalui Sumex kali ini, masing-masing exhibitor menawarkan produk dan potensi yang dimiliki di daerahnya masing-masing. Provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu exhibitor yang memiliki banyak stand dalam event ini. Provinsi Jawa Timur, menampilkan produk-produk yang inovatif dan kreatif. Diantaranya produk yang ditawarkan, handycraft, hasil perkebunan dan makanan khas dari masing-masing daerah.

Pembukaan Sumex yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Provinsi Riau, Raja Mambang Mip juga dimeriahkan dengan berabagai kegiatan seperti talk show, presentasi produk atau potensi daerah khususnya kesenian Lampung dan Sumatera Barat dan Youth Park. Antara lain talk show kiat berbisnis di Singapura dan Malaysia yang digelar dengan bekerjasama dengan KBRI Malaysia dan Singapore Business Federation, talk show kiat memasarkan produk di Uni Eropa yang bekerjasama dengan Bido (Bali Development Organization).

Usai membuka secara resmi Sumex 2009, Mambang Mit didampingi Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan bersama kepala daerah lainnya melakukan peninjauan ke stand. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, terselenggaranya Sumex 2009 ini merupakan wujud dari komitmen dari kepala daerah untuk dijadikan tempat promosi produk dalam dan luar negeri.

Secara keseluruhan, Dahlan melihat bahwa pelaksanaan Sumex masih belum maksimal. Hal itu dapat dimaklumi karena daerah masih melakukan pembenahan oleh daerah dengan untuk menetapkan produk unggulan sebelum produk tersebut dipasarkan. Untuk menggali potensi tersebut, pemerintah bisa menggandeng pihak swasta melalui PMK/UKM. Agar lebih baik kedepannya, maka Pemda harus proaktif untuk membina PMK/UKM yang ada didaerahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Raja Mambang Mit menyambut baik digelarnya acara Sumex 2009 ini. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun untuk menampilkan potensi daerah khususnya Indonesia. Meski tidak merinci, namun ia mengatakan melalui Sumex tahun 2009 diperoleh nilai investasi mencapai miliaran rupiah. Diharapkan melalui kegiatan work shop dan seminar yang disejalankan dengan kegiatan ini, dapat terkuak potensi yang dimilik oleh masing-masing daerah. Kenapa dipilih Batam sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan, Mambang Mit selaku penanggungjawab SPC mengatakan karena Batam sebagai etalase yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga.
Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 7 persen diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,4 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau mencapai 8,06 persen.  Meski terjadi krisis global, namun Indonesia tidak mengalami dampak yang terlalu besar karena masih didukung dengan produk-produk yang tidak berpengaruh terhadap permintaan baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Selain Jawa Timu, exhibitor lainnya yakni Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Jambil, Bandar Lampung dan Bangka Belitung.

(*crew_humas/dv)