DWP Kabupaten Karo Gali Informasi Pembinaan Pemko Batam Dengan Tenaga Kerja Perempuan di Batam

0
665

HUMAS PEMKO BATAM – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batam, Hariyanti Jefridin melalui Sekretaris Umum DWP Kota Batam, Riama Manurung menerima kunjungan kerja DWP Kabupaten Karo, Senin (19/11). Rombongan DWP Kabupaten Karo dipimpin oleh Ketua DWP, Evie Mona. Evie menyampaikan tujuan mereka melakukan kunjungan kerja ke DWP Kota Batam untuk memperoleh informasi terkait kehidupan sosial pekerja wanita di Batam.

“Yang kami ketahui di Batam ini banyak tenaga kerja wanita yang bekerja di sektor industry. Sama halnya dengan di Kabupaten Karo, banyak pekerja wanita tapi mereka bekerja sebagai petani. Mereka bekerja untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Jadi kami ingin tahu bagaimana peran serta pemerintah dalam hal ini DWP terhadap tenaga kerja wanita di Kota Batam,” sebut Evie mengawali pertemuan pagi itu.

Tak lupa ia menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada DWP Kota Batam yang telah berkenan menerima kunjungan mereka di bumi melayu. Evie juga mengundang anggota DWP Batam agar datang berkunjung ke Kabupaten Karo, mengingat daerah asal mereka merupakan daerah kunjungan wisata.

Mengawali sambutannya, Sekretaris Umum DWP Kota Batam, Riama Manurung menyampaikan permohonan maaf Ketua DWP Kota Batam, Hariyanti Jefridin yang tidak dapat menerima kedatangan rombongan DWP Kabupaten Karo. Riama menjelaskan di DWP Kota Batam terdapat tiga bidang yang menjadi urusan wajib, yakni bidang ekonomi, bidang pendidikan dan sosial budaya.

“Di Batam terdapat empat organisai perempuan yang bermitra dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB. Empat organisasi wanita itu salah satunya DWP Kota Batam, PKK Kota Batam yang diketuai langsung oleh ibu Walikota, Piswan dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Untuk GOW di Kota Batam jumlahnya dari 73 setelah diverifikasi angkanya menjadi 35,” jelas Riama.

Dalam berorganisasi DWP Kota Batam juga berkoordinasi dan bersinergi dengan Tim PKK Kota Batam dalam berbagai kegiatan. Belum lama ini Riama mengatakan DWP Kota Batam mengikuti Kejuaraan Bola Volly GOW yang digelar setiap tahunnya oleh GOW. Melalui pertemuan itu ia menyampaikan harapan bahwa informasi yang diperoleh nantinya dapat bermanfaat bagi masing-masing pihak.

“Pemilihan kami sebagai pengurus telah dilakukan melalui Musda pada Maret lalu. Berbagai kegiatan yang kami lakukan seperti memberikan bantuan kepada ASN Golongan II di lingkungan Pemko Batam dan melakukan khitanan massal juga untuk anak-anak ASN Golongan II di Pemko Batam. Itu beberapa kegiatan yang kami lakukan,” jelasnya.

Selanjutnya dalam pertemuan tersebut digelar dialog singkat yang membahas mengenai

bentuk kerjasama dan perlindungan serta perhatian Pemko Batam terhadap tenaga kerja perempuan di Batam. Yayak Dahlia, Kasi pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial, Politik dan Hukum menjelaskan terhadap tenaga kerja wanita di Batam, salah satu pendekatan yang diberikan berupa sosialisasi kesehatan reproduksi. Ini penting mengingat tenaga kerja wanita di Batam rata-rata bekerja di industry dengan intensitas yang cukup tinggi.

“Data Batam dalam angka yang terbaru menunjukkan bahwa untuk sektor formal jumlah pekerja wanita itu 71 persen dan pekerja laki-laki jumlahnya 78 persen. Sedangkan untuk di sektor informal jumlah tenaga kerja perempuan lebih tinggi yakni 29 persen dan laki-laki 21 persen. Rata-rata mereka bekerja di industry dengan usia produktif,” jelasnya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Batam juga memberikan advokasi pendampingan kepada korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Juga memberikan pelatihan bersertfikasi kepada ibu rumah tangga seperti dibidang jahit, tata boga, florist dan salon. Ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Batam.

“Mereka yang rumahnya kita bedah melalui Dinas Sosial, ibu-ibunya akan kita ikutkan pelatihan. Tapi ya itu, kadang ada yang sudah ikut pelatihan dan diberi alat ketika kita datang lagi survey, alat sudah pindah tangan. Langkah awal kami sebelum memberi pelatihan adalah memberikan motivasi kepada mereka,” kata Yayak.

Jika di tahun 2018 fokus memberikan pelatihan maka di tahun 2019 yang menjadi perhatian adalah bagaimana cara memasarkan produk agar lebih mudah dikembangkan. Pertemuan pagi itu ditutup dengan pertukaran cinderamata antara DWP Kota Batam dengan DWP Kabupaten Karo.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here