Tingkatkan PAD, Bupati Lebak Study Tiru Sistem Pengelolaan Pajak di Batam

0
143

HUMAS PEMKO BATAM – Walikota Batam, Muhammad Rudi menerima kunjungan kerja Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Kamis (17/10) siang di Lantai V Kantor Walikota. Rombongan dari Kabupaten Lebak ini ingin menggali informasi terkait pengelolaan pajak di Kota Batam. Iti mengatakan bahwa dari Rp2,8 triliun APBD Kabupaten Lebak, pendapatan asli daerah (PAD) Rp340 miliar.

“Kami ingin optimalkan pendapatan yang ada di Lebak. Kami disarankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk belajar ke sini,” ujar wanita berkerudung hitam itu.

Wanita yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD ini menuturkan salah satu langkah yang diambil Kabupaten Lebak adalah dengan mengelola pariwisata. Diakuinya kondisi geografis wilayah yang dipimpinnya berbeda dengan Batam yang berdekatan dengan Negara Singapura dan Malaysia.

“Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan, 340 desa dan 5 kelurahan. Kendala kami pada teritorial yang hanya berbatasan antar desa dan kampung yang disambungkan dengan jembatan gantung. Tapi ini tidak menyurutkan niat kami untuk mengoptimalkan pendapatan,” jelasnya.

Katanya, Kabupaten Lebak memiliki salah satu objek wisata yang menjadi unggulan yakni Baduy. Iti juga mengundang Walikota Batam untuk datang ke Kabupaten Lebak dan berkunjung ke Baduy yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara itu.

“Saya tunggu bapak di Lebak, nanti saya ajak bapak berkunjung ke Baduy,” katanya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Bupati Lebak beserta rombongan yang telah berkunjung ke Kota Batam. Untuk APBD Kota Batam ditahun 2019, Rudi mengatakan jumlahnya Rp2,8 triliun. Ia menjelaskan bahwa PAD Kota Batam Rp1,2 triliun bersumber dari pajak dan retribusi daerah.

“Kita tidak ada hasil bumi, maka pajak dan retribusi menjadi harapan kami,” kata Walikota yang juga menjabat ex officio Kepala Badan Pengelolaan (BP) Batam.

Mengoptimalkan pajak, ucapnya, Pemko Batam memasang tapping box di restoran dan hotel yang ada di Batam. Informasi yang ia terima dari Badan Pengeloaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Batam, dengan dipasangnya tapping box, pajak yang diterima Pemko Batam meningkat. Rudi menjelaskan bahwa Pemko Batam memasang tapping box didukung oleh Bank Riau Kepri.

“Membangun kota satu kata PAD harus tinggi. PAD nomor satu. Aturan wajib memakai tapping box ini memang tidak ada, tapi sebagai kepala daerah kita bisa mengeluarkan kebijakan. Karena tidak semua tempat usaha yang bisa terkoneksi dengan sistem ini,” ungkapnya.

Rudi juga menjelaskan bahwa ia kini juga menjabat sebagai Kepala BP Batam sesuai PP No.62 Tahun 2019. Ia mengatakan akan memadukan pembangunan di Kota Batam sehingga ke depan Batam menjadi lebih baik. Sejak tahun 2016 menjabat sebagai Walikota Batam, Batam dibangun sebagai kota pariwisata. Tiga tahun berjalan, pertumbuhan ekonomi Batam yang pernah turun kini sudah tumbuh diangka 5 persen.

“Saya membangun jalan, kalau infrastruktur sudah bagus tentu orang akan berbodong datang ke kota ini. Untuk tahun ini target kunjungan Wisman ke Kota Batam 2,4 juta orang,” jelasnya.

Bersama rombongan Bupati Lebak turut hadir, Sekda Kabupaten Lebak, Dede Jaelani dan beberapa pimpinan OPD. Dalam kesempatan itu, Iti juga berkenan untuk menjalin kerjasama memasarkan produk UMKM yang ada di Kabupaten Lebak ke Kota Batam.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here