BATAM – Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Palembang berkunjung ke Batam, Rabu (4/1). Walikota Batam, Ahmad Dahlan menyambut kedatangan rombongan di Restoran Golden Prawn.

Rombongan yang dipimpin Walikota Palembang Edi Santana Putra tersebut bertujuan untuk studi banding masalah kemasyarakatan seperti keamanan, industri dan pariwisata.

Walikota Palembang, Edi Santana Putra mengatakan kedatangannya bersama rombongan berharap ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan antara dua daerah untuk kemajuan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat kedua daerah. “Industri di Palembang cukup berkembang, namun kami masih kesulitan memajukan pariwisata,” katanya.

Tak seperti Batam yang kaya dengan pariwisata bahari, Walikota Palembang berkeinginan memajukkan pariwisata sungai layaknya Thailand. “Palembang punya sungai Musi, namun pembangunan sekarang malah lebih ke darat dan sungai ditinggalkan. Kita ingin menata pariwisata sungai di Palembang. Harapannya bisa seperti Thailand,” paparnya.

Kedatangan Edi Santana Putra didampingi ketua DPRD Palembang, Harno Joyo, ketua Pengadilan Negeri, Kapolres, Komandan Pangkalan Angkatan Udara, Komandan Angkatan Udara, Kepala Kejaksaan Negeri serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Kepala Kejaksaan Negeri Palembang, Ridwan Mansyur dan Kapolres Palembang Kombes Agus Sulistiono, sebelumnya pernah bertugas di Batam.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan Batam merupakan daerah yang banyak mendapat kunjungan dari luar kota. Kota Batam yang maju di berbagai bidang pembangunan menjadi daya tarik tersendiri. “Batam punya nilai lebih dari kota lain di Indonesia seperti industri yang maju dan infrastruktur yang memadai. Batam jauh dari ibu kota namun perkembangannya sangat pesat,” katanya.

Dahlan menuturkan, hubungan Batam dan Palembang memang sudah dijalin sejak lama. Secara pribadi, sebut Dahlan, Walikota Batam dan Walikota Palembang yang merupakan ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) sudah akrab secara personal.

Menurut Dahlan, kunjungan kali ini akan ditindaklanjuti dengan membuat Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman. “Nanti akan dipelajari hal-hal apa saja yang bisa ditindaklanjuti,” papar Dahlan.

Mantan Humas Otorita Batam (OB) itu menuturkan, Kota Palembang merupakan kota terbaik dalam penanganan transortasi bus atau yang dikenal trans musi. “Hal ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi Batam untuk memperbaiki sistem transportasi bus,” aku Dahlan.