Pantau Harga dan Stok Sembako, Wawako Sidak ke Pasar

Share

wawako di dampingi kadisperindag dan camat batam kota berdialog dgn pedagang ikan di pasar botania Foto: SofyanBATAM – Menyusul adanya keluhan masyarakat atas melonjaknya harga kebutuhan pokok yang terjadi menjelang akhir tahun, Wakil Walikota Batam, Rudi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar Mega Legenda dan pasar Botania di Kecamatan Batam Kota, Kamis, (12/12). Didampingi Kadisperindag Kota Batam dan Camat Batam Kota, Wawako melakukan pengecekan harga dan ketersedian barang pokok di kedua pasar tersebut.

Usai sidak, Rudi menjelaskan pantauan langsung ke lapangan ini menanggapi banyaknya keluhan masyarakat 2-3 minggu belakangan ini mengenai melonjaknya harga sembako. Untuk itu, pemerintah kota Batam melalui Disperindag telah melakukan pantauan langsung harga dan ketersediaan barang pokok di seluruh pasar di Kota Batam.

 “ Hari ini kita sebar tim untuk melakukan monitoring harga dan stok sembako di seluruh pasar di kota Batam ”, terang Rudi.

Wawako menambahkan adanya kenaikan harga kebutuhan barang pokok di pasar lebih dikarenakan kurangnya pasokan barang pokok yang masuk ke batam dan meningkatnya permintaan barang dari konsumen serta jalur distribusi yang kurang tertata dengan baik sehingga adanya perbedaan harga barang di setiap pasar. “ di pasar mega legenda  saya cek harga bayam 10 ribu dan di sini (pasar Botania) 12 ribu, lalu harga sawi di sana 14 ribu di sini 17 ribu. Ada perbedaan 2 hingga 3 ribu ”, imbuh Wawako.

Rudi juga mengatakan pemerintah tidak dapat menetapkan regulasi untuk menentukan harga kebutuhan barang pokok di pasaran, yang dapat dilakukan hanya berusaha agar ketersediaan stok barang mencukupi sehingga dapat menjaga kestabilan harga disamping terus melakukan upaya untuk menggenjot hasil lokal asli Batam sehingga pada akhirnya nanti tidak selalu ketergantungan dari daerah lain.

Sementara itu Kadisperindag Kota Batam, Amsakar mengatakan komoditi yang mengalami kenaikan harga terutama jenis kacang-kacangan dan sayur mayor. Sedangkan pemenuhan beberapa kebutuhan barang pokok asli Batam saat ini hanya dapat mensuplai 40-60 persen kebutuhan masyarakat di Batam, selebihnya masih mengandalkan pasokan dari beberapa daerah lain di Indonesia maupun luar negeri.

“ Beberapa masih didatangkan dari tanjung pinang, berastagi dan kacang-kacangan dari brebes ”, pungkas Amsakar.

Tweet

Leave a Reply

Galeri Foto

Log in -