BATAM – Sektor perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar yang berperan penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia untuk itu perlu diciptakan iklim yang kondusif serta pengelolaan yang baik untuk memenuhi hak-hak dasar warga negara. Dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Harpernas) 2009 Kementerian Perumahan Rakyat memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah yang dinyatakan berhasil mengelola sektor perumahan dan permukiman secara baik.

Penghargaan yang diberi nama Adiupaya Puritama tersebut diberikan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat, M. Yusuf Asyari pada hari Kamis (20/08) di Hotel Bumi Karsa Komplek Bidakara Pancoran Jakarta kepada Pemerintah Kota Batam yang diterima oleh Wakil Walikota Batam, Ria Saptarika dengan predikat pertama kategori kota besar dan metropolis.

Ria merasa bangga atas penghargaan yang diterima tersebut, yang merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Batam dalam memberikan fasilitas hidup yang lebih baik bagi masyarakatnya, lewat sektor perumahan. Walaupun Batam terkendala makin sempitnya lahan, bukan menjadi penghalang bagi Pemko Batam untuk memberikan perumahan yang layak bagi masyarakatnya serta bekerjasama dengan instansi lainnya dalam penyediaan perumahan dimaksud seperti Departemen PU,  Pemprov Kepri, Otorita Batam, serta Jamsostek.

Menpera, Yusuf Asyari mengungkapkan, para peraih penghargaan Adiupaya adalah kepala daerah yang memiliki kepedulian tinggi sekaligus cekatan dalam memberikan pemukiman yang layak bagi warganya. “Mereka kepala daerah yang sigap menangkap kebijakan tingkat nasional dan diterapkan di daerah sesuai kebutuhan daerah masing masing demi kemudahan masyarakat untuk memperoleh perumahan yang layak,” papar Menpera.

Kabag Humas Pemko Batam Yusfa Hendri mengatakan penghargaan tersebut diberikan pemerintah pusat dalam rangka lebih meningkatkan perhatian dan kinerja baik Pemkab maupun Pemko dalam penyelenggaraan pengembangan perumahan dan pemukiman di daerahnya. Tahun 2008, pemko Batam juga menerima penghargaan yang sama dan mendapat peringkat pertama untuk kategori kota metropolis. Penghargaan itu diterima Walikota Batam Ahmad Dahlan dari Menpera di Bali. Dari 22 daerah kategori kota besar dan metropolitan, Batam, Bandung dan Bali secara berturutan mendapatkan peringkat satu, dua dan tiga.

Adapun kriteria penilaian pemerintah daerah berusaha mewujudkan pemukiman yang sehat, serasi, aman dan teratur khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sesuai nilai agenda habitat, mengacu pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan aspek ekonomi. Adiupaya Puritama sendiri bermakna usaha yang dilakukan dengan sungguh dalam mewujudkan rumah yang utama. Pemerintah Kota Batam selalu berupaya mewujudkan lingkungan perumahan dan pemukiman yang aman, nyaman dan berkelanjutan dengan mengikutsertakan masyarakat.

Persyaratan khusus yang dimiliki Batam sebagai penerima penghargaan diantaranya Pemerintah Kota Batam mempunyai kontribusi dalam pengembangan kemitraan dibidang pembangunan perumahan dan pemukiman, mengembangkan pemberdayaan masyarakat yang komprehensif dan terintegrasi, peningkatan kapasitas komunitas perumahan, melakukan penyelenggaraan pembangunan perumahan secara sistemik bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan pembangunan  Rumah Susun Sewa (Rusunawa), juga akan dibangun Rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang juga cukup potensial dalam mengantisipasi permasalahan pemukiman bermasalah di Batam. Saat ini sedang dalam proses pembangunan sebanyak 34 twin blok yang akan dikelola Real Estate Indonesia (REI) dengan konsep pemukiman terpadu di kawasan Batam Centre. Setelah diresmikan oleh tiga menteri beberapa waktu lalu, kini Rusunami itu tengah dalam proses pembangunan.

(*humas_crew/ttn&nn)