Kader Bela Negara Harus Bisa Sebarkan Nilai-nilai Bela Negara Di Lingkungannya

0
323

HUMAS PROTOKOL BATAM Memperingati Hari Bela Negara ke-69, Hari Kesetiakawanan Sosial dan Hari Ibu ke-89, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menggelar upacara bersama, Jumat (22/12) di Dataran Engku Putri. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjadi inspektur upacara dan upacara juga dihadiri Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, pimpinan OPD serta perwakilan paguyuban di Kota Batam. Dalam upacara itu juga dibacakan ikrar bela Negara dan sejarah hari ibu.

Kesadaran Bela Negara Menjadi Hal Urgen Untuk Ditanamkan Sebagai Landasan Sikap Mental Dan Perilaku Bangsa Indonesia. Hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Oleh karena itulah, diharapkan agar para kader bela negara yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada lingkungannya masing-masing, sehingga bela negara menjadi kesadaran nasional dan gerakan nasional, sebagai bentuk tanggung jawab semua dalam mempertahankan negara dan menjaga kelangsungan hidup NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kita juga menghadapi ancaman keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional yang dilakukan oleh aktor non-negara yang memiliki kemampuan teknologi serta dukungan finansial yang kuat, dengan jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara. Banyak anak-anak kita yang terjebak dalam ketergantungan pada narkotika. Banyak warga negara kita yang juga masuk dalam jaringan perdagangan manusia. Kita harus melawan kejahatan kemanusiaan ini sebagai bagian dari kecintaan kita pada tanah air,” ucap Wali Kota membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo.

Pada kesempatan yang baik ini, Presiden mengajak seluruh warga negara untuk membangun kesadaran bersama bahwa kelangsungan hidup sebagai Bangsa adalah totalitas dari seluruh kekuatan rakyat. Dengan kekuatan rakyat semesta maka Bangsa ini akan mampu menghadapi segala ancaman dan tantangan. Itulah esensi dari sistem pertahanan rakyat semesta yang terbukti dalam sejarah bisa membuat Republik ini berdiri tegak.

Presiden juga mengingatkan bahwa tugas sejarah adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan. Tugas bela negara ini adalah tugas yang maha berat yang ada di depan mata saat ini. Tapi dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan bersama, tugas sejarah itu bisa dipikul bersama.

Sementara itu sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembesi dalam Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-89momentum hari ibu dapat dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua. Tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan disemua bidang pembangunan. Perjalanan panjang selama 89 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di indonesia.

Arti penting lainnya dari (PHI) adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terutama generasi penerus bangsa agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan, dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Adapun tema Phi Ke-89 Tahun 2017  “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”. Dengan meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan menuju perempuan mandiri, sejahtera dan bebas dari kekerasan. Peningkatan ketahanan keluarga untuk mewujudkan keluarga yang kuat dalam berbagai bidang (kesehatan, ekonomi, pendidikan, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan kuat dalam menyikapi perbedaan budaya).

Hal ini didasari oleh situasi dan kondisi bangsa indonesia yang saat ini sedang menghadapi situasi yang disebut oleh kepala negara “darurat” kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pada PHI ke-89 ini, juga disebutkan bahwa pelibatan dan peningkatan peran kaum laki-laki dan keluarga dalam pembangunan, juga menjadi bagian yang penting dalam rangka penghapusan segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan. Serta berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan bangsa. Usai Upacara Wali Kota menyerahkan sertifikat ucapan terimakasih kepada pihak yang telah turut menyukseskan terselenggaraya Hari Jadi Batam ke-188.(hp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here