Kapolda Pimpin Upacara Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018

0
384

HUMAS PROTOKOL BATAM– Kapolda Kepri, Irjen Pol. Drs. Didid Widjanardi memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasi Lilin 2017 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018 di Dataran Engku Putri, Kamis (21/11). Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki turut hadir mengikuti pacara itu. Meski hujan, Kapolda beserta tamu undangan tetap melakukan pemeriksaan pasukan. Operasi Lilin 2017 akan dimulai dari 27 Desember 2017 sampai dengan 1 Januari 2018. Dalam sambutan Kapolri disebutkan Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel pengamanan. Selain itu juga mengecek kelengkapan sarana dan prasarana pendukung serta keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan demi mewujudkan situasi kamtibnas yang aman kondusif.

Dengan mengedepankan kegiatan preventip didukung kegiatan intelijen dan penegakan hukum, Operasi ini melibatkan 170.304 personil se Indonesia. Yang terdiri atas 90.097 personil Polri, 20.070 personil TNI dan 60.177 personil dari instansi terkait beserta komponen masyarakat. Diharapkan gabungan personil dapat menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat sepanjang libur Natal dan Tahun Baru. Fokus pengamanan dipusatkan di tempat-tempat Ibadah, jalan-jalan perlintasan serta fasilitas transportasi yang akan digunakan seperti transportasi bus, stasiun kereta api, pelabuhan dan bandara.

Kapolda mengatakan beberapa ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang perlu diantisipasi masih adanya potensi serangan terror, kemacetan lalu lintas, bencana alam, ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Serta potensi konflik dalam kehidupan masyarakat terkait perayaan Natal seperti aksi sweeping oleh Ormas. “Dalam kegiatan Operasi ini kita didukung oleh stakeholder terkait,” kata Kapolda usai memimpin upacara.

Diseluruh tempat telah dibangun 1.609 pos pengamanan dan 643 pos pelayanan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Beberapa hal yang harus menjadi pedoman untuk melaksanakan operasi dalam bertugas seperti melakukan pemetaan seluruh potensi kerawanan di masing-masing wilayah dan tentukan cara bertindak yang tepat melalui penyusunan rencana operasi yang matang. Selanjutnya meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah aksi terror dan kejahatan konvensional yang meresahkan di pusat keramaian, tempat ibadah. Melakukan pendekatan dengan elemen masyarakat guna mencegah terjadinya aksi sweeping oleh Ormas, bila tetap terjadi lakukan tindakan tegas dan professional.

Selanjutnya mengoptimalkan penggelaran anggota di tengah masyarakat, terobosan kreatif melalui rekayasa lalu lintas guna mengurai dan mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Hal lainnya memaksimalkan peran satgas pangan di masing-masing daerah guna mewujudkan stabilitas harga pangan dengan menggandeng instansi terkait. Terakhir memperkuat sinergitas polisional dengan seluruh stakeholders untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here