Pemko Apresiasi Peran FKUB Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Kota Batam

0
569

HUMAS PROTOKOL BATAM Terjaganya kerukunan antar umat beragama, kekompakan dan kekondusifan di Kota Batam tidak terlepas dari peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB di Kota Batam. Untuk itu , Pemerintah Kota (Pemko) memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada tokoh lintas agama yang telah berhasil menjaga kerukunan umat beragama di Kota Batam. Sebagai bentuk apresiasi, Rabu (20/12) digelar pertemuan tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB. Para tokoh agama diterima oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad dan Kepala Kementrian Agama (Kemenang) Kota Batam, Erizal Abdullah. Bahkan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Batam, Kemenag juga membentuk penyuluh agama honorer (PAH) di tiap kecamatan di Kota Batam.

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat lantai V Kantor Walikota, diantaranya berita Ustad Abdul Somad di Bali dan pengamanan perayaan Natal di Kota Batam. Pada tahun 2017 perayaan Natal di Kota Batam tersebar di 468 titik. Menurut Erizal ini sudah dilaporkan ke Kemenag Kota Batam. Pada Rabu (27/12) akan diselenggarakan perayaan Natal bersama yang dipusatkan di Dataran Engku Putri.

Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad, atas nama Pemko Batam mengucapkan terimakasih kepada tokoh lintas agama yang telah memberikan kontribusi sehingga Batam aman. Tentunya ini sesuai dengan Visi Batam “Terwujudnya Batam Sebagai Bandar Dunia Madani Yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera dan Bermartabat”.

“Kita yang ada seperti orchestra, jika dikelola secara baik maka akan menimbulkan harmoni yang baik. Saya ibaratkan seperti musik. Jangan sampai dikotori oleh praktek-praktek kontraproduktif,” sebut Wawako dalam sambutannya.

Batam yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya sehingga potensi yang ada di Batam sangat bergantung pada keamanan. Terlebih saat ini Wali Kota tengah konsentrasi melakukan pembangunan infrastruktur untuk kembangkan pariwisata di Kota Batam. Jika keharmonian terjaga maka akan menjadi nilai tambah bagi Kota Batam.

Wawako juga berterimakasih karena permasalahan Ustad Abdul Somad di Bali bisa dieleminir dengan cara yang bijak. Kondusifnya Kota Batam terwujud dalam pelaksanaan Natal di Gereja Tabgha dan kegiatan Pesparawi beberapa waktu lalu. Harapannya, tokoh-tokoh agama yang hadir dapat terus menjaga kondusif dan harmonisasi di Kota Batam.

Penyuluh Agama Honorer (PAH) menurutnya bisa menjadi perpanjangan tangan untuk tambahkan pemahaman agama di masyarakat. Bahkan salah satu tokoh agama menyatakan dalam penelitiannya bahwa heterogen bukan sebagai pemicu konflik, melainkan budaya keluarga. Wawako juga bersyukur karena masyarakat Batam adalah masyarakat yang cerdas dan tidak langsung menanggapi berita-berita yang beredar di media sosial.

Kepala Kemenag Kota Batam, Erizal Abdullah dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Kemenang dalam rangka Hari Amal Bhakti ke-72 pada 3 Januari 2018 akan menggelar upacara Hari Amal Bhakti di Dataran Engku Putri. Upacara yang dihadiri sekitar 5000 orang ini akan dipimpin oleh Wali Kota. Dalam kegiatan itu akan mengundang tokoh-tokoh lintas agama serta pelajar.

“Pada tanggal 6 Januari 2018 kita akan menyelenggarakan jalan santai kerukunan umat beragama yang akan dilepas oleh Pak Wali Kota dengan target peserta 20 ribu orang. Mari sama-sama kita dukung agar Batam tetap kondusif dan tolak yang namanya radikalisme,” katanya mengajak para tokoh agama.

Erizal juga mengatakan bahwa untuk menjaga kerukunan dan kekompakan umat beragama di Kota Batam, dimulai Kemenag dengan jalinan hubungan antar anak-anak sekolah. Belum lama ini Kemenag mengadakan kemah bhakti di Lanal dengan melibatkan sekolah dari berbagai agama dan memberikan kegiatan tanpa membedakan satu dengan yang lain.

Dalam pertemuan itu juga dibahas terkait pengamanan Natal dan Tahun Baru yang dilakukan Polresta Barelang bersama dengan stake holder yang melakukan Operasi Seligi dan mempersiapkan Pos Pengamanan di beberapa lokasi. Gelar pasukan akan dilakukan Kamis (21/12) di Dataran Engku Putri. Disamping itu juga diharapkan agar dapat menyampaikan masalah Kamtibnas sekecil apapun kepada pihak terkait. Harapan lain yang disampaikan perwakilan FKUB agar pada saat pengamanan Natal, seluruh Gereja yang melakukan ibadah Natal dari tanggal 24-25 Desember 2017 dapat diamankan.(HP)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here