Batam, Peringatan Tahun Baru Islam 1436 H di kecamatan Batu Aji berlangsung meriah. Pasalnya, pihak Panitia menghadirkan Ust. Abdurrahman Djaelani yang biasa tampil mengisi tausiyah disejumlah program stasiun televisi swasta nasional untuk memberikan tausiyah. Ribuan masyarakat kecamatan Batu Aji memadati lapangan sepak bola blok E Taman Lestari kelurahan Kibing kecamatan Batu Aji untuk menghadiri peringatan 1 Muharram 1436 H, yang digelar Sabtu, (1/11). Peringatan 1 Muharram 1436 H tersebut selain dihadiri ribuan jama’ah, tokoh masyarakat, tokoh agama, Ormas Islam, Guru-guru se kecamatan Batu Aji, Upika kecamatan Batu Aji, Camat dan Lurah, Ketua TP PKK Kecamatan dan kelurahan se kecamatan Batu Aji, juga dihadiri SKPD di lingkungan Pemko Batam, anggota
DPRD Kota Batam Dapil 5, diantaranya Sugito, Eki Kurniawan, Safari Ramadhan serta Wakil Walikota Batam, Rudi. Dalam sambutannya, Rudi menyampaikan dalam waktu dekat Pemko Batam insyaallah akan membangun satu Masjid besar paripurna yang lokasinya diantara kecamatan Batu Aji dan Sagulung. “Masjid ini luasnya sekitar 4 hektar dan diperkirakan mampu menampung sepuluh ribu jama’ah, do’a kan agar DPRD menyetujui pengesahan anggarannya,” sebutnya.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan syiar Islam, Rudi juga meminta kepada Camat Batu Aji agar kedepannya terus menggelar kegiatan serupa. Ketua Panitia Pelaksana, Kusnanto dalam laporannya menyampaikan peringatan ini diselenggarakan atas prakarsa gabungan dari 4 masjid dan majelis taklim ibu-ibu, yakni di Bumi Agung dan Taman Lestari dan didukung oleh pihak kecamatan. Dalam kesempatan ini Kusnanto juga menyampaikan permohonan masyarat dalam hal kelanjutan pembangunan masjid dan TPA di wilayah tersebut. Selain peringatan 1 Muharram, Panitia sebelumnya juga telah menggelar lomba kompang ibu-ibu, pidato, cerdas cermat dan lomba mewarnai untuk anak-anak.
Sementara itu, Ust. Abdurrahman Djaelani atau yang akrab disapa Ust. Udjae ini dalam tausiyahnya mengatakan Peringatan 1 Muharram hikmah sesungguhnya adalah perubahan. “Hijrah atau pindah dari kemaksiatan kepada ketaatan, dari keburukan kepada kebaikan. Itu nilai-nilai yang harus diambil dari Muharram,” katanya. Ust. Udjae mengingatkan agar ummat Muslim saling menghormati, jangan saling tuduh menuduh atau selalu mempersoalkan masalah perbedaan yang tidak prinsip atau Furu’uddin kecuali menyangkut Ushuluddin atau pokok-pokok dasar agama atau prinsip.
“Kalau kita berbeda dalam masalah Usuluddin maka kita harus tegas, misalnya ada orang yang mengaku nabi setelah nabi Muhammad,” contohnya.
