Wakil Walikota : Prioritaskan Jemaah Tua dan Wanita

0
144
Wakil Walikota : Prioritaskan Jemaah Tua dan Wanita Foto: SofyanBatam – Wakil Walikota Batam, Rudi berpesan kepada jemaah calon haji asal Batam untuk saling menjaga. Bagi jemaah yang muda diminta untuk mendahulukan yang lebih tua. Dan bagi jemaah pria diharapkan bisa melindungi yang perempuan.
“Saya titipkan cuma satu. Haji ini adalah ibadah yang berbentuk fisik. Saya titipkan, bagi laki-laki jaga jemaah yang perempuan. Bagi yang muda jaga yang tua. Beri prioritas sepenuhnya bagi yang tua. Artinya ada kebersamaan, dengan keikhlasan dan ketulusan untuk ibadah haji. Mudah-mudahan terbuka hati mereka semua. Dan saya doakan semoga berangkat baik, pulang dalam keadaan baik, dalam jumlah yang sama,” kata Rudi usai melepas Kloter 1 jemaah calon haji embarkasi Batam di Asrama Haji, Batam Centre, Senin (1/9) pagi.
Pada kloter 1 ini diberangkatkan 444 jemaah calon haji asal Provinsi Kepulauan Riau. Terdiri dari 191 warga Tanjungpinang, 110 dari Batam, 56 asal Bintan, 37 Natuna, 27 Lingga, dan 18 jemaah calon haji Anambas. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepri, Marwin mengatakan ada lima jemaah calon haji yang ditunda keberangkatannya. Empat di antaranya karena visa yang belum keluar, dan seorang lainnya disebabkan sedang sakit.
“Jadi yang tertunda karena kendala visa paspor yang belum keluar dari Kedubes Arab Saudi di Jakarta itu ada dua orang. Tapi karena berangkatnya suami istri, jadi empat jemaah yang ditunda. Nanti akan dimasukkan di kloter lain,” kaya Marwin dalam laporannya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Batam.
Adapun jemaah tertua di kloter 1 ini adalah Hamsiyah binti Nurdin berusi 89 tahun dari Natuna. Sementara jemaah termuda yaitu Ahmad Sofwan An-naziri bin Ismail Musa asal Tanjungpinang yang berusia 27 tahun.
Kelompok terbang pertama ini diberangkatkan dari Bandara Internasional Hang Nadim pada pukul 10.00 WIB. Dengan menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines berkapasitas 450 penumpang. Kloter 1 embarkasi Batam ini dijadwalkan sampai di Madinah pada pukul 14.50 waktu setempat. Dan akan kembali ke Batam pada 10 Oktober pukul 11.35 WIB.
Pada laporannya, Marwin menyampaikan bahwa ada beberapa bentuk pelayanan yang diberikan PPIH embarkasi Batam kepada jemaah calon haji. Pertama yaitu PPIH menyiapkan bus penjemputan di pelabuhan Telagapunggur dan Sekupang. Sedangkan di Bandara, bus menjemput hingga ke pintu pesawat. Bus penjemputan juga diberikan pengawalan sepanjang perjalanan menuju asrama haji.
Di asrama haji, PPIH menerapkan one stop service untuk seluruh keperluan jemaah, yang diadakan di aula penerimaan. Harapannya agar jemaah bisa beristirahat dengan cukup sebelum berangkat keesokan harinya. Selain itu PPIH juga memberikan pembinaan seperti manasik bagi jemaah calon haji.
“Pemerintah Provinsi Kepri juga memberikan bekal makanan, serta anggaran Rp 1 miliar untuk operasional domestik,” katanya.
Menurutnya ada 18 kloter yang diberangkatkan dari embarkasi Batam. Jumlah jemaah yang berangkat melalui Batam yaitu sebanyak 7.808 orang. Terdiri dari 795 jemaah calon haji asal Kepri, 4.036 dari Riau, 1.872 asal Kalimantan Barat, dan 1.105 dari Jambi.
Perwakilan Komisi VIII DPR RI, Ali Yahya berpesan kepada jemaah untuk menjaga kondisi tubuh karena cuaca di Arab saat ini sedang panas, mencapai 47 derajat celcius. Dan kepada pelaksana haji di daerah, ia berpesan agar petugas yang diberangkatkan adalah orang yang sudah haji. Karena petugas harus hafal dengan kondisi di Arab Saudi.
“Petugas haji ini bertugas memberi tahu arah-arah terutama saat puncak ibadah haji, di Arafah Muzdalifah Mina. Tiap saat pemerintah Arab melakukan pembangunan-pembangunan. Orang yang sudah haji berkali-kali saja belum tentu hapal,” kata Ali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kepi Soerya Respationo mengatakan masa tunggu calon haji di Kepri ini sudah mencapai hampir 13 tahun. Hingga 2027 sudah tercatat antrean sebanyak 11.632 pendaftar. Sedangkan kuota yang diterima hanya 795 orang per tahun.
“Ini merupakan momen yang ditunggu jemaah calon haji selama bertahun-tahun. Selamat menunaikan ibadah haji. Semoga menjadi haji mabrur,” ujar Soerya.
Ia mengatakan untuk jadi haji yang mabrur harus dimulai dari niat yang tulus. Lalu mengikuti manasik. Dan harus menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi atau menghapuskan kemabruran haji.
“Haji ini adalah ibadah yang dilaksanakan di negara orang, kita harus mengikuti aturan di negara tersebut. Jemaah calon haji Indonesia harus menghindari hal-hal yang dilarang pemerintah Arab Saudi. Kemudian jangan terpengaruh isu-isu yang belum jelas. Dan harus fokus pada ibadah,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Soerya juga meminta jemaah untuk mendoakan kebaikan bagi Provinsi Kepulauan Riau. Doakan semoga masyarakat Kepri senantiasa aman, dan sejahtera lahir bathin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here