Safari Ramadhan Wawako Dengan Masyarakat Tanjung Sengkuang

BATAM -  Banjir yang selalu melanda warga Kampung Sei Tering menjadi keluhan utama yang disampaikan warga pada saat Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Ria Saptarika bersafari ramadhan di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Batu Ampar. Doni, warga Kampung Sei Tering dan selaku pengurus Masjid Nurul Huda menuturkan, jika hujan turun satu jam daerah tempat tinggal mereka langsung banjir. Ketinggian air bisa mencapai 1 meter dan baru surut antara tiga sampai empat jam.
Merasa persoalan banjir ini merupakan hal yang sangat urgen, warga setempat meminta kepada Wawako agar dibangunkan kanal (drainase). Air yang menggenang di tempat mereka merupakan kiriman air dari Bengkong Bengkel. “Kami berharap ini jadi perhatian dari Pemko Batam. Kalau hujan sudah turun daerah kami ini banjir sampai satu meter ketinggiannya,” kata Doni yang didengar langsung oleh Wawako.

Persoalan lain yang disampaikan warga kepada Wawako yakni terkait kondisi jalan yang berada di RW 14 Kelurahan Tanjung Sengkuang. Jika ingin ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Batu Raja, maka melewati jalan yang rusak ini. Masyarakat prihatin, jika membawa jenazah dalam ambulance jenazah itu goyang-goyang akibat jalan yang rusak. Jalan ini menurutnya dilewati oleh masyarakat Tanjung Sengkuang dan Batu Merah.

“Kualitas jalan tolong ditingkatkan, jangan baru setahun dikerjakan sudah rusak lagi,” paparnya.

Menanggapi keluhan itu, Wawako menjelaskan kepada masyarakat terkait penundaan pelaksanaan proyek infrastruktur di Kota Batam. Hal ini menurutnya terjadi karena pada perubahan APBD Kota Batam tahun 2009 mengalami defisit. Seperti di Tanjung Uma, katanya, ada proyek yang ditunda pekerjaannya. Namun ini bukan kesengajaan dari Pemko Batam untuk menunda pekerjaan infrastruktur. Sebagian besar kegiatan infrastruktur ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), sementara Dinas PU juga harus menghandle pekerjaan fisik yang ada di SKPD lain.

“Ditundanya sebagian pekerjaan ditahun 2009 ini membuat kami sebagai pimpinan kecewa. Karena sebagai pimpinan kami ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Tapi kami berjanji yang di hold tahun ini akan segera dilelang dan dikerjakan tahun 2010,” janji Ria.

Perwakilan dari Dinas PU yang hadir malam itu menambahkan, untuk proyek tahun 2009 yang ditunda akan ditenderkan pada bulan Oktober mendatang. Terkait canal yang diminta masyarakat, menurutnya tahun 2007 Dinas PU telah membuat Detailed Engginering Desain (DED). Namun, anggaran untuk penanganan banjir bersaing dengan anggaran untuk peningkatan jalan. Dinas PU berjanji penangan banjir di Kampung Sei Tering tahun 2010 menjadi prioritas.

“Untuk jalan akan kita lihat apakah menjadi prioritas atau tidak dengan melihat usulan yang disampaikan dari kelurahan lain,” katanya.

Keluhan lain yang disampaikan warga, Ismail yakni terkait masalah sekolah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 10 ribuan, namun sekolah dasar (SD) hanya ada satu unit. Ia meminta agar Pemko Batam dapat menambah sekolah sehingga tidak ada keluhan masyarakat terkait daya tampung. Mengenai kurangnya daya tampung, diakui Wawako terjadi setiap tahunnya di Kota Batam.

“Kekurangan daya tampung menjadi masalah dari waktu ke waktu. Ini dipengaruhi oleh ledakan penduduk dan migrasi,” ujar Wawako.

Kegiatan safari ramadhan malam itu dimulai dengan Shalat Isya dan Tarawih berjamaah. Usai shalat Tarawih, kegiatan dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Yusuf Syafi’i. Malam itu turut mendampingi Wawako, Kepala Badan Pertanahan, Buralimar, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan, Azwan, Kepala Badan Kesbangpol, Zulhendri, Sekretaris Dewan, Guntur Sakti dan Kabag Humas Pemko Batam Yusfa Hendri,  Camat Batu Ampar, Hendri, serta Lurah se kecamatan Batu Ampar.

(humas_crew/dv)