Reforma Agraria Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Rakyat

Share

Wako Batam Jadi Inspektur HUT Agraria Tingkat Kota Batam

Reforma Agraria Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Rakyat ft : IrwansyahReforma Agraria Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Rakyat ft : Irwansyah

BATAM – Upacara peringatan Hari Agraria yang ke 49 tahun ini jatuh pada tanggal 24 September dilaksanakan secara sederhana di kantor BPN Batam Sekupang. Sejumlah pegawai BPN Batam tampak mengikuti upacara tersebut serta para pejabat pembuat akta tanah (PPAT) yang saat ini telah mencapai 54 PPAT di Batam.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang bertindak selaku inspektur upacara HUT Agraria tingkat Kota Batam tersebut terlihat senang dengan membacakan sambutan tertulis  Kepala BPN Pusat. Dahlan menyampaikan dalam 3 tahun terakhir peringatan HUT Agraria selalu diperingati bersemaan dengan momen bulan suci Ramadhan yang juga mengikhtiarkan betapa mulianya kebijakan Nasional yang didengungkan Presiden RI Bapak SBY terkait dengan pelaksanaan reformasi agraria untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, ungkapnya diawal sambutan tersebut.

Masih dalam sambutan tersebut berbagai upaya perubahan-perubahan yang sistematis dan disejalankan dengan prinsip-prinsip otonomi daerah dengan eksistensi dan keberadaan pemerintah daerah untuk mendukung sepenuhnya program dalam skala nasional maupun lokal yang bermuara dan bertujuan untuk memenuhi rasa keadilan dan mempercepat kesejahteraan rakyat.

Dalam upacara tersebut, Wako Batam selaku kepala daerah juga didaulat memberikan Satya lencana Karya Satya kepada pegawai 1 orang BPN Batam dengan kategori 20 tahun, dan 4 orang satya lencana Karya Satya kategori 10 tahun serta penyerahan sertifikat Prona (Program Nasional) Larasita untuk kecamatan Belakang Padang sebanyak 400 sertifikat  dan Bulang  sejumlah 100 sertifikat.

Tampak hadir dalam upacara tersebut Kepala BPN Batam, Isman Hadi, Direktur Lahan OB, Ir Danil, Camat Sekupang, Ketua Assosiasi PPAT Batam, Bapak Supriyadi serta sejumlah pejabat Pemko Batam seperti Kabag Humas dan Kabag Protokol.

Setelah upacara, Wako didampingi Isman Hadi juga meninjau fasilitas pendukung program Layanan Masyarakat Sertifikasi Tanah (Larasita) seperti gedung perkantoran, mobil operasional dan motor roda dua.

Saat wawancara dengan beberapa media setelah upacara usai, Wako menjelaskan alokasi lahan untuk mengakomodir dan melestarikan kampung tua di Batam sebanyak 33 titik lokasi diatur dalam Perda RTRW Kota Batam yang sampai saat ini masih dikaji secara teknis oleh Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional (BKTRN) yang terdiri dari Depdagri, Bappenas, PU serta departemen lainnya yang terkait dengan tata ruang.

(*humas_crew/ttn)
Tweet

1 Response for “Reforma Agraria Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Rakyat”

  1. rachman achmad says:

    kami dari suara hati anak pulau mengucapkan Baravo Hut agraria 24 September 2009.
    Sejalan menyambut Hut agraria tersebut kebijakan nasional yang didengungkan bpk Pres.RI tentang reformasi agraria untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat yang menjadi slogan patut mendapat pujian.
    Dengan reformasi ini agraria maju selangkah dalam hal memberi pelayanan kepada masyarakat, smoga kedepan akan memberi harapan segar dan kepastian hukum bagi Hak2 masyarakat yang dijamin oleh UUPA (smoga tidak sekedar slogan saja).
    sebagaimana penjelasan Walikota Batam untuk mengakomodasi dan melestarikan kampung tua sebanyak 33 titik di batam patut mendapat dukungan semua pihak, hanye dalam menyusun Perda RT/RW kami masyarakat mengharapkan hak2 keadilan yang akhirnya dapat mensejahterakan rakyat benar2 dapat diprioritaskan dan diakomodir, jangan sampai kami jadi penonton dinegeri sendiri.
    Berbicara kampung tua kami masyarakat subangmas memohon kiranya Pulau Subangmas termasuk dalam agenda, karena jauh sebelum republik Indonesia yang kita cintai ini lahir keberadaan datuk nenek kami 300-400 th lalu sudah bermukim di pulau ini, bahkan cerita datuk nenek kami dahulu Pulau subangmas tepatnya kampung Berlian dan Pantai Permata merupakan pusat perdagangan ada toko mas, berlian, permata dan lainnya, ada shipyard pembuatan kapal kayu,perkebunan gambir oleh bangsa tiongkok,karena pada waktu itu lanun merajalela daerah ini sekarang menjadi kampung tinggal tak berpenghuni, kini yang berpenghuni hanya pantai permata (yang mempunyai potensi wisata alam, bahari, resort dan agro).
    sedangkan kampung subangmas sekarang baru berkembang setelah jepang masuk.
    Dengan Reformasi Agraria mudah-mudahan menjadi angin segar bagi kami anak pulau terutama Subangmas dan sekitarnya , dapat mewujudkan kesejahteraan, dan jangan sampai pola perkembangan Bintan dan Batam 30 tahun lalu masyarakat asli dikuatirkan tidak mendapat tempat yang layak (terpinggirkan).
    Atas perhatian yang diberikan taklupa diucapkan terima kasih.

    dari suara hati anak pulau

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -