malaccaMELAKA – Walikota Batam, Ahmad Dahlan menerima anugerah Tun Perak Dunia Islam Dunia Melayu (DMDI). Gelar ini diserahkan langsung oleh Presiden DMDI, Datuk Seri Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam yang juga Gubernur Melaka. Penyematan penghargaan tertinggi ini bersempena dengan pelaksanaan Konvensi DMDI ke-10 yang berlangsung di Melaka International Trade Centre (MITC), Malaysia, Sabtu (6/12). Bersama Dahlan, tiga tokoh Kepri lainnya juga menerima penghargaan yaitu dosen Umrah, H Abdul Malik, Ketua LAM Kepri, H Abdul Razak, AB dan Direktur Quran Centre, Mahadi Rahman. Tokoh Kepri ini mendapat penghargaan Hang Tuah karena mereka dinilai berjasa dalam bidang pendidikan, sosial dan budaya serta keagamaan.

Walikota menerima penghargaan ini karena dinilai berkomitmen mengembangkan seni budaya Melayu dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Melayu. Selanjutnya walikota juga dianggap berjasa dalam memajukan kerja sama dengan DMDI yang meliputi bidang sosial, budaya dan pariwisata. Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengaku penghargaan yang diterimanya itu di luar dugaannya.

Awalnya ia hanya diminta memberikan materi soal pengembangan budaya Melayu dan pariwisata di Batam. Namun dua hari menjelang pelaksanaan konvensi, ia menerima surat, kalau yang menerima penghargaan Tun Perak, termasuk dirinya. Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri mengatakan penghargaan ini diberikan hanya untuk perseorangan yang dinilai telah komitmen memberikan pembinaan dan pengembangan budaya dan seni Melayu di Batam. Anugerah ini diberikan tidak kepada sembaran orang. Sebab yang melakukan penilaian langsung adalah presiden.

DMDI merupakan sebuah wadah kerja sama antara negara-negara Melayu Islam. Mereka adalah, Malaysia, Indonesia, Brunai, Thailand, Srilanka, Singapura, Afrika Selatan, Australia Kamboja dan Cina.

Konvensi ini merupakan acara tahunan  telah menjadi pertemuan antar pemimpin-pemimpin Melayu dari seluruh dunia dalam usaha meningkatkan taraf sosial ekonomi  dan budaya Melayu Islam. Pada tahun 2008 lalu, konvensi ke-9 diselenggarakan di Holiday Inn Melaka. Konvensi ini merupakan acara tahunan oleh Kerajaan Negeri Melaka melalui Dunia Melayu Dunia Islam dan merupakan acara pertemuan bagi pemimpin-pemimpin melayu dari seluruh Dunia dalam usaha meningkatkan taraf sosial ekonomi dan budaya umat Melayu Islam.

Promosikan Visit Batam 2010

Dalam kesempatan itu, Kota Batam mendapat kehormatan di dunia internasional untuk menyampaikan presentasi tentang Batam.  Keikutsertaan Batam pada Konvensi DMDI yang bertajuk “Transformasi Model Baru Perdagangan DMDI”  membawa dampak positif bagi kemajuan pembangunan Batam. Batam diberikan kesempatan pada sesi pertama untuk menyampaikan materi tentang pengembangan Melayu dan pariwisata. Materi disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, Raja Supri mewakili Walikota Batam, Ahmad Dahlan.

Dengan keikutsertaan Batam yang dihadiri negara-negara tetangga, diantaranya Filipina,  Kamboja, Srilangka, Bangladesh itu, menurut Raja Supri  akan semakin membuka peluang kerjasama  dalam berbagai bidang terutama bidang pariwisata dengan program visit Batam 2010. Dalam pemaparannya Supri mengatakan Pemko Batam tetap komitem membangun hubungan kerjasam dengan DMDI dalam segala bidang, salah satuanya pariwisata.

Pada Desember 2009, Pemko Batam akan menggelar iven pariwisata selama satu bulan penuh. Iven itu mulai dari chinese dance and fashion festival menampilkan kebudayaan tradisional Indonesia hingga Sea Eagle Boat Race dan kegiatan lainnya. Untuk itu ia mengajak negara-negara yang tergabung dalam DMDI agar datang ke Batam agar dapat menyaksikan seni budaya yang ditampilkan di Batam.

Dihadapan seluruh peserta konvensi Supri mengatakan Batam merupakan salah satu gateway unggulan diantara 13 gateway yang ditetapkan Depbudpar RI. Batam juga merupakan bagian dari tiga besar penyumbang angka kunjungan setelah Bali dan Jakarta. Ditetapkannya Batam sebagai kota MICE dari 13 kota se Indonesia. Batam berani membuat program Visit Batam 2010, karena Batam merupakan tempat pergeseran orang. Krisis global yang melanda beberapa waktu lalu, menurutnya tidak berdampak pada wisatawan. Infrastruktur Batam juga cukup untuk mendukung Visit Batam 2010.

(crew_humas/dv)