BATAM- Untuk memberikan pemahaman dan pengembangan tentang makna dan arti penting wawasan kebangsaan, Badan Kesbangpol Linmas menyelenggarakan Pelatihan Wawasan Kebangsaan Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kota Batam, Kamis (10/6) di Hotel Nagoya Plaza. Kepala Badan Kesbangpol Linmas, Zulhendri mengatakan, peserta yang turut serta dalam pelatihan ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Batam. Adapun yang menjadi latar belakang pelatihan ini, seiring pesatnya perkembangan arus globalisasi, teknologi, informasi dan telekomunikasi. Sehingga tanpa disadari menyeret setiap bangsa di dunia ke dalam kancah atau arus globalisasi yang bersifat universal. Apalagi Kota Batam letaknya sangat strategis dan berbatasan langsung dengan dua negara, Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu salah satu wujud komitmen salah satu Pemko Batam melalui Badan Kesbangpol Linmas Kota Batam, setiap tahun diselenggarakan pelatihan dan pengembangan wawasan kebangsaan.

Adapun tujuan diselenggarakannya pelatihan ini untuk menjadikan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi dan sejahtera. Terjaganya sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI, merevitalisasi-reaktualisasi nilai-nilai pancasila, meredam berkembangnya penonjolah primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan dan mencegah disintegrasi bangsa serta meningkatkan kualitas penangkal dunia maya demi lestarinya bangsa.

“Pelatihan ini kita selenggarakan selama dua hari dan berakhir Jumat (11/6). Adapun nara sumber yang memberi materi pada pelatihan ini berasal dari Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Pemerintah Pusat, Kesbangpol dan Linmas Provinsi Kepri dan Kesbangpol Linmas Kota Batam,” ujar Zulhendri dalam sambutannya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang membuka acara pelatihan Wawasan Kebangsaan tersebut mengatakan, pelatihan ini sangat penting mengingat letak Batam yang strategis dan berada di jalur perairan internasional. Meski Batam berbatasan dengan negara tetangga, namun tidak berpengaruh terhadap Batam. Pembangunan Batam, menurutnya, membuka peluang tidak hanya bagi masyarakat Batam tapi seluruh masyarakat Indonesia. Penduduk Batam sangat-sangat heterogen dan majemuk, namun dengan penduduk yang heterogen, tidak menjadi penghalang dalam membangun Batam tapi menjadi penguat.

Peserta yang dipilih untuk itu pada pelatihan ini adalah peserta yang dianggap sebagai tokoh dan figur yang bisa membangun dan menentramkan Batam. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk bersilahturahmi. “Multiple efek pembangunan Batam luar biasa. Dari sektor pajak yang disetorkan ke pusat mencapai triliunan rupiah dan melalui pengiriman paket atau wesel mencapai Rp40 miliar setiap tahunnya. Untuk itu marilah kita jaga kondisi Batam sehingga kita bisa memberikan manfaat kepada masyarakat lainnya di luar Batam,” katanya seraya membuka acara pelatihan itu dengan membaca Al fatiha.

(crew_humas/dv)