Wawako Ria Saptarika menanam pohon pelindung bersama warga img_0417BATAM - Berselang dua hari setelah Batam berhasil mempertahankan Anugerah Adipura untuk ketigakalinya, Pemerintah Kota Batam langsung merespons gerakan masyarakat peduli lingkungan dengan menggelar penanaman pohon penghijauan dan pelindung diruas-ruas jalan yang masih gundul dan belum ditanami oleh pohon pelindung pada Minggu (7/6) pagi harinya. Penanaman pohon penghijauan tersebut memilih lokasi ruas jalan jalur objek pariwisata dari simpang basecamp ke kawasan Marina Ressort.

Penyelenggaraan acara yang disempenakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia tersebut dikemas oleh para mahasiswa dan para pecinta alam seperti Cumfire, Himapala dan para pecinta alam lainnya yang dengan antusiasme yang tinggi melakukan gerakan penanaman pohon tersebut di sepanjang jalan Basecamp Batu Aji.

Ketua pelaksana penanaman pohon pelindung, Andre yang juga tercatat sebagai mahasiswa Unrika batam, menyampaikan jumlah bibit pohon pelindung yang ditanam tersebut sebanyak 300 bibit pohon setinggi 50 – 75 cm batang yang dibagi dalam 2 lokasi penanaman yaitu 100 batang dilokasi pintu masuk perumahan disepanjang jalan wilayah marina, dan 200 batang lagi disepanjang jalan arah ke Marina City, jelasnya dihadapan para warga perumahan sepanjang jalan Marina tersebut.

Dalam sambutannya, Wawako Ria Saptarika berharap agar kegiatan positif di kalangan generasi muda dan para pecinta alam hendaknya terus ditingkatkan dan ditularkan kepada berbagai elemen masyarakat lainnya sehingga budaya cinta alam menjadi milik setiap insan di Kota Batam, katanya diawal sambutannya.

Masih menurut Ria, lokasi – lokasi yang gersang dan wilayah hijau yang gundul akibat pengembangan dan pembangunan kota ataupun disebabkan ulah penebang liar yang tidak bertanggung jawab harus cepat dipetakan dengan memberi tanda atau titik koordinat dimana letak kawasan yang gundul dan rawan banjir tersebut untuk dapat diantisipasi secepatnya. Hal yang dapat dilaksanakan seperti penanaman kembali atau reboisasi dan pemeliharaan hutan yang lebih terarah dengan titik koordinatnya, pungkas Ria seraya menyarankan kepada para pecinta Alam ini agar menggunakan GPS.

Pada kesempatan tersebut, Wawako Batam juga menginformasikan eksistensi tim navigasi kota batam, yang ditujukan untuk mempermudah kita dalam mencari lokasi – lokasi yang kita inginkan di Batam, baik lokasi pariwisata, lokasi perbengkelan, tempat ibadah untuk semua penganut agama, tempat makanan, rumah sakit, kantor polisi, serta tempat2 potensi lainnya, baik di mainland maupun di hinterland. “Saya juga mengajak adik-adik mahasiswa dan para pecinta alam lainnya untuk bergabung bekerja sama dalam mensukseskan kemajuan Kota Batam yang kita cintai ini serta bersama – sama mensukseskan visit Batam 2010 melalui gerakan-gerakan positif lainnya” tantang Ria kepada para mahasiswa dan pecinta alam di Batam yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Sebagaimana kegunaan Global Positioning System (GPS) yang mampu mengetahui dengan cepat lokasi dan luas wilayah yang dipetakan tersebut, maka para pemantau hutan baik polisi kehutanan, LSM peduli kehutanan maupun masyarakat lainnya yang peduli untuk kelestarian hutan tersebut dapat mengawasi titik-titik kritis tersebut untuk diupayakan dengan penanaman kembali baik secara terprogram maupun swadaya.

Hadir juga dalam acara tersebut, Camat Batu Aji, Ahmad Arfah, Mewakili Camat Sagulung dan para pengurus RT dan RW beserta warga setempat.

(*hmscrew)

Foto Lainnya

img_0401civil-teamweb