*Tahun 2010, Bangun Enam Twin Block

BATAM- Pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Kota Batam terkendala lahan. Dari 12 twin block yang disanggupi oleh Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Kementrian Perumahan Rakyat dan Transmigrasi (Kepmenpera) untuk dibangun pada tahun 2010 ini, hanya bisa dibangun enam twin block. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono yang mengatakan bahwa Departemen PU pada tahun 2010 menawarkan 9 twin block dan Kepmenpera menawarkan pembangunan tiga twin blok. Karena terkendala lahan, tahun 2010 ini Pemko membangun enam twin block Rusun masing-masing empat twin blok dari Departemen PU dan dua twin block dari Kepmenpera. Untuk mendapatkan dukungan lahan, pihaknya telah menyurati Otorita Batam (OB). Ke enam twin block Rusun ini rencananya akan dibangun di kawasan Tanjung Uncang.

“Satu twin bolck lahan yang dibutuhkan antara 3-4 hektar. Untuk kebutuhan pembangunan Rusun ini, kita telah menyurati OB sekitar sebulan yang lalu,” ungkap Gintoyono di DPRD Batam.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan bahwa Batam membutuhkan 360 twin block Rusun. Dari 360 Rusun yang dibutuhkan, menurutnya baru 60 twin block yang terbangun. Yang menjadi kendala menurutnya adalah tidak ada lahan untuk pembangunan Rusun tersebut. Untuk hal itu, Pemko akan menjemput bola ke OB dalam rangka memenuhi kebutuhan lahan. Pemko membutuhkan lahan untuk pembangunan Rusun karena Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan Rusun.

Pada tahun 2009 lalu, dianggarkan untuk pembangunan 4 twin block Rusun di Sekupang dan menurut Gintoyono sudah dihuni. Katanya, sebanyak empat twin block Rusun di Mukakuning dan Tanjunguncang yang masih dalam proses pengaliran listrik. Diperkirakan September mendatang sudah siap dihuni. Untuk pembangunan Rusun ini, Pemko memusatkan di daerah industri, seperti Tanjung Uncang dan kawasan Muka Kuning. Namun, untuk kawasan Muka Kuning, banyak yang membutuhkan Rusun namun terkendala lahan dalam pembangunannya. Selain di dua kawasan itu, kawasan Batu Ampar juga perlu dibangun Rusun.

“Yang lebih fatal adalah lahan di kawasan Dam Baloi. Disa ada sekitar 2.000 Kepala Keluarga. Diperlukan 28 twin block dengan lahan seluas 10 hektar. Rusun ini untuk menanggulangi rumah bermasalah yang ada di Kota Batam. Kita menggusur mereka tanpa memindahkan mereka dari tempat tinggal semula. Karena rata-rata mereka memiliki pekerjaan tidak jauh dari tempat tinggal mereka,” pungkasnya.

(crew_humas/dv)

*Tahun 2010, Bangun Enam Twin Block

BATAM- Pembangunan Rumah Susun (Rusun) di Kota Batam terkendala lahan. Dari 12 twin block yang disanggupi oleh Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Kementrian Perumahan Rakyat dan Transmigrasi (Kepmenpera) untuk dibangun pada tahun 2010 ini, hanya bisa dibangun enam twin block. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono yang mengatakan bahwa Departemen PU pada tahun 2010 menawarkan 9 twin block dan Kepmenpera menawarkan pembangunan tiga twin blok. Karena terkendala lahan, tahun 2010 ini Pemko membangun enam twin block Rusun masing-masing empat twin blok dari Departemen PU dan dua twin block dari Kepmenpera. Untuk mendapatkan dukungan lahan, pihaknya telah menyurati Otorita Batam (OB). Ke enam twin block Rusun ini rencananya akan dibangun di kawasan Tanjung Uncang.

“Satu twin bolck lahan yang dibutuhkan antara 3-4 hektar. Untuk kebutuhan pembangunan Rusun ini, kita telah menyurati OB sekitar sebulan yang lalu,” ungkap Gintoyono di DPRD Batam.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan bahwa Batam membutuhkan 360 twin block Rusun. Dari 360 Rusun yang dibutuhkan, menurutnya baru 60 twin block yang terbangun. Yang menjadi kendala menurutnya adalah tidak ada lahan untuk pembangunan Rusun tersebut. Untuk hal itu, Pemko akan menjemput bola ke OB dalam rangka memenuhi kebutuhan lahan. Pemko membutuhkan lahan untuk pembangunan Rusun karena Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan Rusun.

Pada tahun 2009 lalu, dianggarkan untuk pembangunan 4 twin block Rusun di Sekupang dan menurut Gintoyono sudah dihuni. Katanya, sebanyak empat twin block Rusun di Mukakuning dan Tanjunguncang yang masih dalam proses pengaliran listrik. Diperkirakan September mendatang sudah siap dihuni. Untuk pembangunan Rusun ini, Pemko memusatkan di daerah industri, seperti Tanjung Uncang dan kawasan Muka Kuning. Namun, untuk kawasan Muka Kuning, banyak yang membutuhkan Rusun namun terkendala lahan dalam pembangunannya. Selain di dua kawasan itu, kawasan Batu Ampar juga perlu dibangun Rusun.

“Yang lebih fatal adalah lahan di kawasan Dam Baloi. Disa ada sekitar 2.000 Kepala Keluarga. Diperlukan 28 twin block dengan lahan seluas 10 hektar. Rusun ini untuk menanggulangi rumah bermasalah yang ada di Kota Batam. Kita menggusur mereka tanpa memindahkan mereka dari tempat tinggal semula. Karena rata-rata mereka memiliki pekerjaan tidak jauh dari tempat tinggal mereka,” pungkasnya.

(crew_humas/dv)