Keberagaman Budaya Jadi Satu Merayakan HJB Batam Ke-188

0
432

HUMAS PROTOKOL BATAM–  Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo beserta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi dan Kota Batam serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Batam mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Batam (HJB) ke- 188 yang digelar di Dataran Engku Putri Batam Center, Senin (18/12). Bertindak selaku inspektur upacara, Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun.

Dalam pembacaan sejarah singkat HJB yang dibacakan Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Zainal Abidin, dijelaskan bahwa Hari Jadi Batam bertolak dari peristiwa dikukuhkannya Raja Isa Ibni Raja Ali sebagai pemegang perintah atas Nongsa Batam dan sekitarnya yang dikeluarkan oleh comisaries jendral sekaligus residen riouw atas nama Sultan Abdul Rakhman Syah Lingga-Riau (1812 -1832) yang ditemukan dalam koleksi arsip Riouw pada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta, dengan kode catalog Anri_Riouw 229-1.

Surat tersebut bertanggal 22 Jumadil Akhir 1245 Hijriah bertepatan dengan 18 Desember 1829. Dengan demikian tanggal 18 Desember 1829 ditetapkan sebagai Hari Jadi Batam karena tanggal keluarnya surat tersebut merupakan sebuah momentum penting dalam sejarah. Inilah awal pemerintahan di Batam yang kemudian terus berlanjut semasa kerajaan Riau-Lingga sampai masa kemerdekaan. Penetapan tanggal tersebut sebagai hari bermulanya Batam dan kemudian dikukuhkan dalam Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2009 tentang Hari Jadi Kota Batam.

Adapun tema HJB Batam ke-188 “Dengan semangat HJB ke-188 kita wujudkan pemerintahan yang mengayomi dalam menata kota demi mewujudkan Kota Batam sebagai bumi melayu yang maju dan bermartabat”.

Usai pelaksanaan upacara acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan berupa jaminan asuransi ketenagakerjaan yang berasal dari CSR Bank Riau Kepri dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 5.000 masyarakat Batam. Bantuan diserahkan kepada mubaligh, pendeta, guru, RT dan RW   di kawasan hinterland termasuk juru parkir di Kota Batam. Bantuan lainnya, asuransi yang diberikan kepada 2000 orang nelayan, bantuan komputer dan penyerahan santunan untuk 1000 anak yatim di sembilan kecamatan dari sembilan panti.

Usai mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Batam ke- 188, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad bersama Wakil Ketua DPRD Batam, Iman Sutiawan melepas barisan pawai budaya sempena HJB Batam. Masyarakat Kota Batam tumpah ruah memadati sepanjang jalan Raja Haji Fisabilillah, depan hotel Lovina Inn hingga ke Dataran Engku Putri menyaksikan iring-iringan barisan pawai.

Paguyuban dari berbagai daerah di Indonesia ikut berpartisipasi memeriahkan gelaran pawai budaya ini. Barisan Pawai dibuka oleh marching band SMPN 34 Batam. Kemudian dilanjutkan barisan zuriat (keturunan) Nong Isa, bersama Lembaga Adat Melayu, Hulubalang, dan Kekerabatan Keluarga Melayu.

Selanjutnya sanggar Makyong, kesenian khas Melayu juga memeriahkan rangkaian pawai dan dilanjutkan penampilan Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) DPD Kepulauan Riau dengan beragam pakaian karnavalnya.

Ibu-ibu PKK dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Batam pun tak mau ketinggalan. Tak hanya ikut berjalan biasa, dengan seragam bernuansa pink mereka juga menampilkan marching band PKK-GOW. Adapun paguyuban yang ikut meramaikan kegiatan pawai budaya ini antara lain keluarga besar Sumatera Selatan, Himpunan Masyarakat Bangka Belitung, paguyuban Yogyakarta, Jawa Timur, Tanah Datar dan Gonjong Limo Sumatera Barat. Selain itu juga ada keluarga Maluku, Bali, Dayak-dayak Iban, Ikral, Karo, Lampung, Jambi, Dumai, Bintan, Tanjungpinang dan Natuna.

Paguyuban lainnya seperti perhimpunan Bundo Kanduang, PSMTI, Ikatan Keluarga Sumatera Barat, Ikatan Keluarga Besar Sumatera Utara (Ikabsu), Tapanuli Centre, keluarga Ikrohil, Madura, Banten, dan Banjar.Tak hanya menampilkan pakaian adat khas daerah masing-masing, beberapa paguyuban juga membawa rombongan kesenian. Seperti reog, pencak silat, debus, serta barongsai.

Pawai juga diikut ormas lain seperti KNPI, FKPPI, FKUB, FPK. Juga ada siswa SD yang berjajar menampilkan pakaian adat seluruh Indonesia. Kemudian anak-anak pramuka, Uniba, Stikes Mitra Bunda. Asosiasi tenaga medis seperti perawat dan bidan, ikatan dokter juga ikut meramaikan pawai. Perwakilan dunia usaha pun tak mau ketinggalan. Tampak dalam rangkaian pawai wakil Harris Hotel, REI, Kadin, dan Hiswana Migas.

Dititik finish,  iring-iringan peserta pawai disambut oleh Gubernur, Walikota Batam, Muhammad Rudi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya. Rombongan disambut dengan tarian persembahan dari paguyuban Nusa Tenggara Timur (NTT). Para undangan dan masyarakat Batam yang menanti rombongan pawai budaya dihibur dengan penampilan group band dari Batalyon Infanteri (Yonif) Marinir/Satria Bumi Yudha (SBY). Dilanjutkan dengan penampilan group band dari Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan pawai budaya ini baru pertama kali digelar sejak penetapan hari jadi Batam beberapa tahun silam.”Ini untuk menunjukkan bahwa masyarakat Batam itu sangat beragam. Melayu payung negeri, tapi di bawahnya banyak paguyuban. Batam milik kita semua,” ujarnya.

Pada siang hingga sore harinya rangkaian HJB dilanjutkan dengan panggung budaya yang menampilkan atraksi dari masing-masing paguyuban daerah yang ada di Batam. Untuk masyarakat Batam yang hadir memeriahkan HJB, Pemko Batam juga menyediakan 30 ribu porsi makanan secara gratis.(***HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here