BATAM – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berbenah jelang Mushabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional yang akan digelar 5-14 Juni mendatang. Dipimpin Wakil Walikota Batam, Rudi, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PemkoBatam dan instansi vertikal meggelar gotong royong (goro) bersama di kawasan Nagoya, Rabu (21/5).
Rudi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan kawasan tersebut khususnya menjelang pelaksanaan MTQ. Menurutnya Jodoh-Nagoya sampai Engku Puteri akan dilalui para kafilah dan official MTQ seluruh Indonesia. “harapannya, gotong royong ini tetap dilestarikan bahkan setelah selesai gelaran MTQ nasional,” katanya.
Sebelumnya, kata Rudi, pelaksanaan goro ini sudah dilaksanakan dua kali di mingggu lalu yakni Selasa (13/5) yang diikuti sluruh pegawai Pemko Batam dan Minggu (18/5) yang dilakukan pegawai Pemko Batam beserta masyarakat. “Rencananya tanggal 1 Juni mendatang akan digelar kembali goro terakhir menjelang pelaksanaan MTQ Nasional,” paparnya.
Rudi mengeluhkan kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kebersihan. Padahal goro tersebutbanyak manfaatnya bagi masyarakat. “Padahal masyarakat sering mengeluhkan banjir yang kerap dating. Salah satunya ya karna sampah yang menutupi saluran air. Dengan goro dan kesadaran membuang sampah pada tempatnya, resiko banjir tentu dapat dikurangi,” jelasnya.
Selain gotong royong, Rudi juga berjalan kaki sepanjang Nagoya-Jodoh. Menurutnya, hal tersebut untuk mengontrol berbagai infrastruktur khususnya menjelang MTQ mendatang. “Seperti, adanya penggalian pipa. Diharapkan penggalian tersebut dihentikan dulu sampai selesai pelaksanaan MTQ mendatang,” masih kata Rudi.
Selain itu, Rudi juga menemukan parit di sepanjang jalan Nagoya yang sudah tidak layak. Parit yang terlalu kecil dan sempit, katanya menyebabkan reiko banjir semakin besar. “Dengan demikian, saya instruksikan Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki, melebarkan jadi satu meter dan memperdalam parit dalam anggaran tahun depan,” sebutnya.
Rudi mengajak semua pihak untuk terus membina rasa persaudaraan, saling tolong menolong dan terus menjadikan gotong royong sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari.