Industri Cokelat Pertama di Indonesia Hadir di Batam

0
161

BATAM – Perusahaan cokelat pertama di Indonesia hadir di Batam. PT Asia Cocoa Indonesia (ACI) yang berlokasi di Kawasan Industri Tunas secara resmi dibuka, Senin  (4/7).

PT ACI merupakan cabang perusahaan cokelat Guan Chong. Perusahaan besar asal Malaysia tersebut membangun perusahaan kedua di Batam memiliki fasilitas pabrik yang lengkap.

Bahan baku bagus cokelat itu, katanya dipasok dari hampir seluruh daerah di Indonesia. Diambil dari Sumatera, Makassar, dan daerah lainnya penghasil cokelat bermutu bagus.

”Setelah kami olah, bubuk cokelatnya kami ekspor ke berbagai negara di dunia. Total ada 500 sampai 600 pelanggan di dunia yang membeli bubuk cokelat kami,” kata Brandon Tay, Chief Executive Officer (CEO) Guan Chong.

Perusahaan asal Negeri Jiran tersebut memlih Indonesia, khususnya Batam karena Indonesia merupakan daerah penghasil besar cokelat sebagai bahan baku perusahaan tersebut. ”Dipilih di Batam, karena dekat dengan perusahaan asal ACI di Malaysia. Sehingga lebih memudahkan kami untuk training, aplikasi teknologi, dan lainnya. Selain itu, Batam juga lebih dekat dan mudah untuk memasarkan bubuk cokelat ke berbagai negara,” paparnya.

PT ACI menempati areal seluas 3.380 meter persegi. Perusahaan yang telah beroperasi sejak Maret 2011 ini, mampu memproduksi 160 ton bubuk cokelat per hari atau sekitar 5 ribu ton per bulan.

PT ACI secara resmi dibuka Gubernur Kepri, Muhammad Sani. Selain Sani, turut memeriahkan pembukaan perusahaan cokelat itu yakni Walikota Batam, Ahmad Dahlan, Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi, anggota DPRD Batam, Nuryanto dan unsure Muspida lainnya.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, Batam sebagai wilayah Indonesia yang dekat dengan Singapura dan Malaysia mendukung Batam sebagai kota yang modern. “Batam memang didisain sebagai kota industry, jasa, perdagangan, transshipment dan pariwisata,” katanya.

Sebagai daerah industri, Batam sangat mendukung segala bentuk investasi baik modal dalam negeri maupun luar negeri. “Pemerintah membangun infrastruktur seperi jalan, jembatan dan sarana lainnya untuk mendukung kegiatan industri lebih bergeliat,” sebutnya.

Gubernur Kepri, Muhammad Sani mengatakan Batam memang menjadi tujuan investasi, apalagi setelah ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ) bersama Bintan dan Karimun. “Sejak ditetapkan FTZ oada 2009 laluy, tren investasi di Batam meningkat,” katanya.

Pemerintah Provinsi Kepri, sebut Sani, siap memfasilitasi investasi baik untuk modal asing maupun dalam negeri. “Mudah-mudahan dengan adanya investasi PT ACI, akan menambah kesejahteraan masyarakat khususnya Batam. Sesuai dengan visi Pemprov Kepri yakni menumbuknan ekonomi, menyediakan lapangan kerja serta perperhatikan masyarakat yang belum bekerja,” paparnya.

(crew_humas/ev)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here