2011, Menbudpar Siapkan 300 Event

0
133

BATAM- Tahun 2011 mendatang Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) telah menyiapkan 300 even. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jerro Wacik berkomitmen sebagian even-even itu akan diselenggarakan di Batam. Hal itu ia ungkapkan dalam acara press conference di Delight House Kawasan Mega Wisata Ocarina, Sabtu (27/11) malam lalu bersama Gubernur Kepri, H M Sani dan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan. Diselenggarakannya berbagai even pusat di daerah bertujuan untuk memajukan daerah tersebut.

Sama seperti halnya pengumuman nomonasi Festival Film Indonesia (FFI) 2010 yang digelar di Batam merupakan ajang untuk mengenalkan Batam. Katanya, pada penyelenggaraan FFI 2010 itu ada 82 orang artis yang datang ke Batam.
“Sekarang ini ada 82 artis yang datang ke Batam. Setelah sebelumnya FFI kita gelar di Batu Malang, Bandung dan Pekanbaru,” katanya.

Melalui even FFI 2010 itu maka Batam akan terberitakan dengan baik. Selain itu perekonomian di Batam akan semakin menggeliat. Dan para wisatawan mancanegara akan ramai datang ke Batam. Hubungan pariwisata dengan industri perfilman menurutnya sangat dekat sekali. Melalui perfilmanlah suatu daerah akan menjadi terkenal. Sebagai Menteri ia berkomitmen untuk meningkatkan mutu perfilman dan jumlah film di Indonesia.

“Dari data yang saya miliki pada tahun 2001 kita hanya memproduksi 4 film. Pada tahun 2002 ada 9 film dan selama tahun 2010 sudah ada 84 film. Cita-cita saya pada tahun 2011 mendatang kita bisa memproduksi 200 film,” ujarnya.

Oleh karena itu ia selalu mendorong perfilman Indonesia melalui penyelenggaraan FFI. Karena selama 12 tahun FFI mati suri. Ia yakin dengan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia maka akan dapat menciptakan karya-karya anak bangsa.
Film-film yang diproduksi tersebut menurutnya harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Untuk itu mutu dan kualitas film harus terus ditingkatkan. Untuk film-film yang bagus menurutnya bisa diekspor. Itu lah yang menjadi targetnya ke depan.
Untuk menghidupkan industri perfilman salah satu yang harus dilakukan adalah menambah jumlah bioskop. Pihaknya telah menyurati gubernur dan walikota agar setiap mall baru wajib membangun bioskop.

“Minimal satu layar. Kami sudah surati gubernur, walikota dan bupati,” ujarnya.
Tentunya film-film yang diproduksi harus melalui lembaga sensor film (LSF) sebelum ditayangkan di bioskop. Karena itu keberadaan LSF harus diperkuat bukan dibubarkan. Memajukan industri perfilman menurutnya ada film-film yang didorong. Seperti film anak-anak dan film tentang pahlawan.

“Jangan takut rugi. Jika tema bagus, pastinya orang tua akan senang dan mendorong anaknya untuk menonton. Untuk itu jayalah Indonesia. Mari kita sukseskan FFI 2010 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 6 Desember mendatang di Jakarta,” tutupnya.

(crew_humas/dv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here