Menghadapi Pantauan II Adipura, Pemko Benahi Objek Penilaian

0
135

BATAM- Hasil pantauan tahap I Adipura tahun 2010 yang dilakukan oleh tim penilai cukup menggembirakan bagi Batam. Diperkirakan pada pertengahan bulan ini, tim penilai kembali akan turun untuk melakukan pantauan tahap II. Sebagai persiapan untuk menghadapi pantauan II Adipura 2010 ini, Jumat (12/3) digelar rapat checking terakhir. Rapat checking terakhir persiapan pantauan II Adipura 2010 ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan. Juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, Azwan  serta para penanggungjawab objek. Meski nilai dari pantauan I Adipura menggembirakan, namun masih ada beberapa objek yang perlu dibenahi. Seperti perumahan, pengomposan, pasar dan pertokoan. Dengan bagusnya hasil pantauan I Adipura maka Batam memiliki peluang besar untuk mempertahankan penghargaan Adipura tersebut.

“Batam sudah tiga kali memperoleh Adipura. Jika berhasil mempertahankan penghargaan yang ke empat, maka Batam berhasil meraih penghargaan Adipura Kencana,”  ujar Azwan.

Untuk objek yang masih mendapat nilai rendah, Azwan mengharapkan agar para penanggungjawab dapat membenahinya. Komponen yang memiliki bobot yang besar namun nilainya masih rendah menurutnya harus menjadi perhatian. Seperti pengomposan memiliki bobot yang tinggi dan ini menurutnya harus menjadi perhatian para penanggungjawab objek. Selama ini DKP melakukan mendukung pengomposan dengan melakukan pelatihan-pelatihan namun kini tidak lagi. Dengan waktu yang singkat, ia meminta agar objek-objek yang menjadi penilaian Adipura dapat segera dibenahi sebelum tim penilai turun melakukan pantauan II Adipura.Azwan mengingatkan perlu hati-hati terhadap objek yang bobotnya dibawah 70. Tentunya ini mengingat grate Adipura berada diatas 71.

Menanggapi apa yang telah disampaikan Azwan, Wako mengatakan bahwa persiapan menjelang Adipura ini merupakan kerja rutin. Namun Adipura bukan merupakan target utama melainkan sasaran antara karena yang ingin dicapai adalah bagaimana menjadikan Batam bersih dan hijau. Seperti objek yang dianggap telah mendapat nilai yang cukup menurutnya harus tetap ditingkatkan. Karena dengan demikian bobot yang tinggi dapat menutupi nilai objek yang dianggap rendah. Yang menjadi catatan baginya adalah objek pasar dan penanggungjawab harus memperhatikan hal ini.

“Terhadap objek yang nilainya sudah bagus seperti sekolah, Puskesmas saya harapkan agar dapat mempertahankan nilainya,” papar Dahlan.

Dalam pertemuan kemarin juga hadir dua orang tim penilaian Adipura yakni Lagat Siadari yang merupakan tim penilai mewakili akademisi dan Rosmini dari LSM Batam Hijau. Melalui paparan yang disampaikan oleh Lagat bahwa setelah penilaian pantauan II, maka sekitar April-Mei tim penilai akan melakukan penilaian verifikasi. Dari pantauan I Adipura yang dilakukan beberapa waktu lalu diketahui bahwa nilai fisik objek ada yang naik dan turun. Diantaranya perumahan yang nilainya menurun adalah perumahan Cendana dan Sagulung. Sementara untuk perumahan pasang surut, baik perumahan pasangsurut di Tanjung Riau maupun Tanjung Uma nilainya masih rendah. Salah satu indikatornya karena masih banyaknya sampah yang berserakan.

Untuk pasar yang mendapat catatan khusus adalah Pasar Mitra Raya, Pasar Samarinda dan Pasar Induk. Lagat mengatakan memang benar Pasar Induk tidak beroperasi secara maksimal, namun pasar tersebut tidak bisa dikeluarkan dari objek penilaian Adipura. Sementara itu Pasar Angkasa di Bengkong dan Pasar Sagulung nilainya sudah bagus namun masih bisa ditingkatkan. Objek lain yang dianggap masih perlu pembenahan adalah, perkantoran, pertokoan dan terminal, pelabuhan penumpang serta saluran terbuka. Objek lainnya seperti jalan, taman Puskesmas, rumah sakit dan sekolah nilainya sudah cukup bagus namun masih bisa ditingkatkan.

“TPA nilainya sudah cukup bagus 68,48 namun masih bisa ditingkatkan,” kata Lagat.

Setelah mendengar hasil pemaparan yang disampaikan Lagat, Dahlan menambahkan bahwa ada objek yang bisa dikontrol 100 persen oleh Pemko Batam. Seperti sekolah dan Puskesmas bisa dipantau sepenuhnya oleh pemerintah. Sehingga tidak ada alasan untuk objek tersebut tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Kecuali untuk objek seperti jalan, perumahan, pasar dan jalan control pemerintah hanya 50 persen. Untuk itu ia meminta masing-masing penanggungjawab bertanggungjawab terhadap objeknya dan melakukan Goro dilingkungannya masing-masing.

Rapat ceking persiapan pantauan II Adipura 2010 ini dihadiri oleh pejabat eselon II, eselon III yang bertindak sebagai penanggungjawab objek, Camat, Lurah, perwakilan Otorita Batam dan pihak sekolah yang menjadi objek.

(crew_humas/dv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here